Kamis, 02 September 2010

Beginilah Kami Memandang Jihad II


RISALAH KE-TIGA
I’DAD ( PERSIAPAN )
UNTUK MENGADAKAN PERANG
DAN MENYIAPKAN UMMAT UNTUK MEMIKUL JIHAD

Risalah ini mencakup dua pembahasan :
Pertama : Yang berkaitan dengan methodhe mempersiapkan  untuk berperang
Kedua     : Methodhe besekutu bersama ummat dan mengajak mereka untuk ikut serta dalam berperang dan menjadi pelakunya

Bagian pertama :
Mempersiapkan  untuk berperang

Di dalam risalah ini kita akan memasuki bagian taktis dan praktis di lapangan, yaitu permasaalahan yang – selama ini – membuat ragu dan ditakuti oleh mayoritas pemuda. Dan secara umum akan saya tampilkan bagaimana methodhe menyerang musuh. Pada tingkatan yang pertama ini ditampilkan kepada para pemuda – satu pembahasan- tentang perdamaian, sebagai pembuka bab yang berkisar membahas taktik.
Sekiranya para pemuda tidak membatasi dirinya hanya pada satu uslub – methodhe – saja, akan tetapi mereka harus mempelajari dasar-dasar dan seni-seni dalam taktik.
Sejak dahulukala telah panjang lebar dibahas, apakah perang itu seni ataukah ilmu ?, dan pembahasannya berakhir dengan kesimpulan bahwa perang itu adalah sebuah ilmu yang harus dipelajari dasar-dasarnya, yang telah ditambahi oleh komandan dalam hal ketrampilan dan seninya di dalam pertempuran. Maka dengan begitu menunjukkan bahwa ilmu adalah satu urusan yang tersendiri, dan seni merupakan pemberian dan rizki dari Alloh. Dan Alloh telah merahmati Kholid bin Walid, Mutsanna bin Haritsah As Syaibani dan Qotaz dan Sholahuddien.
Adapun I’dad mencakup tiga hal :
·   Siyasat ( politik )
·   Scurity ( keamanan )
·   ‘Askary ( militer  )

Peringatan : “ Ketika saya menyebutkan kata Siyasat – politik -, maka maksudnya adalah seperti yang tertera dalam keterangan di bab atas “.
Peringatan : “ I’dad untuk jihad hukumnya fardhu ‘ain dan berdosa bagi yang meninggalkannya “.

Pembahasan Pertama : I’dad Siyasi


Dalam I’dad siyasi mencakup dua hal :

Perama : I’dadul ‘Aql – menyiapkan akal. Mencakup di dalamnya adalah I’dadul Fikr – I’dad pemikiran -. Dalam I’dad pemikiran ini bersandar pada dua segi. Segi pertama :  I’dad dari segi Idiologi, dan persiapan segi kedua : Waqi’I  - kondisi -.
Dari segi I’dad Ideologi mencakup di dalamnya menancapkan dasar-dasar Islam di dalam akal dan hati para pemuda, agar mereka dapat mengerti apa tuntutan Dien ini pada mereka ?, dan apa yang akan mereka berikan pada Dien ini ?
 Sekarang kita hidup di tengah-tengah ummat Islam, maka ummat ini membutuhkan penancapan dasar Islam, bukan mengulang methodhe dakwah baru seperti yang dikatakan oleh sebagaian orang.
Penancapan – dasar Islam - ini berkaitan dengan masalah ‘aqidah dan hakikat Laailaaha IllAlloh Muhammadurrosululloh, yaitu hakikat tauhid dan peng-Esaan-Nya dalam bentuk ibadah di segala hal dan menjadikan hukum - Islam - dalam segala urusan. Dan menerangkan hakikat ittiba’ – mengikut – kepada rosulullah shollallAllohu ‘alaihi wasallam serta konsekwen terhadap manhaj – konsep – nya.
Termasuk di dalam pembahasan penancapan Islam adalah Iman dengan Ghoibiyyah – yang tidak nampak -.
Rosulullah shollAllohu ‘alaihi wasallam telah menancapkan keyakinan itu di dalam akal dan hati kaum mukminin, bahwasanya mereka itu akan memikul tugas Dien ini….. yaitu dengan dakwah dan jihad …... dalam rangka menyongsong Jannah. Maka jawabannya tidak dapat diucapkan dan diminta untuk diucapkan, - akan tetapi dipraktekkan -.
Termasuk pembahasan Ghoibiyyah adalah ‘Aqidah – ideology –. Dengan ‘aqidah ini akan dapat menyamakan kedudukan antara orang arab, India, Afghon, Pakistan, Malaisiya, Afrika dan semua jenis dan warna kulit, semua berkumpul dalam satu bendera “ Laailaaha IllAlloh “. Maka tidak ada beda antara orang Teluk dengan orang Afrika, orang Syam dengan orang Mesir, orang Iraq dengan orang Maghrib dan orang India. Rob mereka satu dan manhaj mereka satu dan ummat mereka satu.
Dan masuk dalam masalah Ghoibiyyah adalah perubahan. Maka Islam adalah manhaj siyasi – politik - yang sempurna, sesuai dan alami. Ia datang dari Alloh dengan bentuk ibadah dan hukum. Yaitu manhaj yang agung dan kuat yang mewajibkan individunya dengan mantiq – gaya bahasa - dan kekuatan, dan menolak syirik di dalam ibadah atau mensekutukan dalam masalah hukum. Loyalitasnya hanya satu dan tidak menerima semua perwalian – loyalitas – yang lain. Tidak ada istilah tambal sulam, tidak menerima berbagai macam hizbiyyah – kelompok – atau berbilangnya kekuasaan, tidak didapatkan di dalamnya pertentangan siyasah, hanyasanya nasehatnya adalah Robbaniyyah. Manhajnya bukan dengan mempertemukan dengan manhaj lain atau pemikiran lain di tengah perjalanannya. Tidak ….. sekali-kali tidak ….. sesungguhnya Islam itu berada dipersimpangan jalan. Dan ketika kita berjalan satu langkah saja, maka kita telah membuang manhaj semuanya dan kita menghilangkan jalan.
Adapun dari segi tinjauan Waqi’ – kondisi -, maka harus mengerti beberapa urusan,menguasainya dan memahaminya dengan pemahaman yang mendalam. Adapun kondisi yang berlaku di tengah-tengah ummat sekarang ini adalah perpecahan, persengketaan dan hilangnya kewibawaan serta dikuasai oleh antek-antek – thoghut -, dan kondisi kelemahan yang menimpa pada tentaranya, dan intaian musuh-musuh kepadanya, bahkan masa pengintaian dan penyerangan itu telah dimulai oleh musuh-musuh, dan ummat sekarang ini mengalami kejadian-kejadian yang besar, dan reaksi mereka kepada Palestina, Afghanistan dan Irak. Dan badai yang diakibatkan oleh amaliyat - oprasi - Al Qo’idah yang berupa  mengembalikan kemauan ummat untuk berubah dan perasaan percaya diri dalam menghadapi musuh, dan menggembirakannya dengan kemenangan. Kondisi ini adalah kondisi perubahan dan badai ini adalah badai kemenangan dan kekuasaan.
Dengan makna lain, kita harus mengenal diri kita dan mengenal musuh, dan kita harus meluangkan waktu dan kesungguhan untuk mengenali diri sendiri dan mengenali musuh. Dan kita ukur kemampuan kita dan kemampuan musuh, kemudian kita bangun strategi jihad yang sesuai dengan perang yang akan kita lakukan mendatang. Yaitu – kita kenali – siapa kita, siapa kawan kita dan siapa musuh kita, siapa yang bersama kita dan siapa yang netral dari kita. Dan harus kita pelajari dengan detail dari sudut pandang Islami dan meluruskan tawakkal kita kepada Rob kita dan keyakinan akan takdir-Nya. Dan kita harus memahami kitab dan sunnah-Nya yang tidak akan bisa goyah, untuk menelorkan satu strategi bergerak ( bagaimana kita akan bergerak dan bagaimana kita akan berjihad ). Maka jika kita telah sesuai dengan ini semua, maka kita telah memenuhi – syarat – datangnya pertolongan dan kemenangan dari Alloh. Alloh Ta’ala berfirman :

وَمَا النَّصْرُ إِلاَّ مِنْ عِندِ اللّهِ إِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“ Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “. (QS. 8:10)
Sesungguhnya aku faham, dan hendaknya semua orang dan alumnus Mua’sykar – Kamp- Al Faruq dan semua orang yang komit terhadap Islam itu dapat memahami bahwa urusan ini adalah sungai darah dan keringat, maka pakaian kemuliaan itu tidak akan dapat di tenun benangnya kecuali dengan tenunan darah.

Pembahasan ke-dua :
Aktifitas Politik

Pembahasan ini telah dibahas dengan terperinci di dalam bab ke dua dalam risalah ini.



Kedua : I’daul Amni – I’dad Scurity –

Dalam pembahasan ini ada dua segi :
Segi pertama : I’dadul ‘Aqo’id                – Persiapan Ideology –
Yaitu berkaitan dengan membangun ‘aqidah – ideology – indifidu dengan pembangunan Islam yang kokoh. Dan ini telah kita bicarakan dalam pembahasan siyasat. Dan kami sebutkan lagi di dalam pembahasan ini hanya sekedar pelengkap untuk menjaga individu dalam melawan dekadensi pemikiran serta syubhat syar’i. Maka dengan itu akan dapat menjaga individu dari tergelincir kepada kerusakan pemikiran, dan dapat menyelamatkan dari pengaruh dari luar, baik itu pengaruh yang menyeru cinta kepada yahudi shalibi atau pengaruh dari desisan penguasa yang bekerja di bawah bendera Bal’am bin Ba’uro’.
Segi kedua : I’dadul Haroki – Persiapan Gerak -.
Yaitu ketrampilan scurity yang berfungsi menjaga pribadi – mujahid - jatuh ke-tangan polisi penguasa ditengah-tengah aktivitas jihadnya. Maka wajib bagi setiap mujahid menjadikan scurity itu sebagai karakternya. Ketrampilan ini merupakan ungkapan dari semua pasal yang berkaitan dengan keamanan dan scurity kelompok….. pergerakan ….. jaringan ….. embrio ….. perbendaharaan ….. rumah eskip – persembunyian - ….. pengawasan ….. kotak surat mati ….. introgasi ….. ancaman ….. mata-mata ….. dan bidang amaliyah – oprasi -.
Dan termasuk dari exsperimen – percobaan – adalah tidak cukup kalian hanya membaca makalah ini, akan tetapi disela-sela kalian berlatih dan membaca maka kalian harus bertanya agar dapat memahaminya dengan mendalam apa maksud dan urgensi dari mengaplikasikan amaliyah scurity untuk dijadikan satu karakter. Aku ulangi lagi bahwa scurity harus menjadi karakter kalian…… Aku ulangi lagi bahwa scurity harus menjadi karakter kalian. Adapun banyak membaca tanpa mengaplikasikan maka berakibat jelek. Maka kita harus mengikat pelajaran dan pelatihan scurity bagi setiap orang yang mau membawa senjata di medan perang, dan belajar scurity tidak membutuhkan mu’askar – kamp latihan -, akan tetapi cukup dipelajari di dalam rumah-rumah kita. Dan masalah membawa senjata dan menyimpannya itu membutuhkan scurity yang hati-hati.
Aku akan menyampaikan terlebih dahulu dalam tulisan ini. Yang pertama pelajaran scurity Tandzim Al Qoidah. Kalau tidak lengkap maka bisa dirujuk di dalam kitab kitab “ Mausu’atul Jihad Al Afghony “ dalam bab scurity. Dan aku berangan-angan jikalau sebagian ikhwah menyempatkan waktu untuk mengkaji kitab yang hebat ini, yang mana akan memudahkan bagi kita mengumpulkan permasalahan yang bermanfaat bagi para pemuda di dalam marhalah – tahap – ini.
Jika kita telah menjaga diri secara idiologi dan gerakan maka kita telah membuat baju besi sebagai pengaman. Dengan baju besi inilah seorang muslim akan dapat melindungi dirinya dari kecerobohan, dan itu baik bagi dia. Alloh Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

“ Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk “. (QS. 6:82)

Faidah :

Ketika sebuah harokah jihadiyah sedang bekerja di medan dan berada di bawah kekuasaan undang-undang penguasa, maka amaliyah ‘askariyah harus berjalan dengan scurity yang baik dan berjalan dengan baik tidak melampoi batas, jika tidak maka harokah itu akan terkena hukum undang-undang.
Ketika harokah jihadiyah itu bekerja dari daerah yang bebas, maka administrasi pekerjaannya akan terkonsentrasikan pada segi militer dan taktik marhaliyah – bertahap – tanpa memperhatikan masalah scurity.

Ketiga : I’dadul ‘Askary ( Persiapan Militerisasi )

Wudhu untuk menghadapi sholat …… I’dad untuk menghadapi jihad – perang -. Ini adalah satu urusan yang harus kita berikan waktu tersendiri. Dan ini semua untuk melengkapi pelatihan kita dalam persiapan menghadapi peperangan. Dan dalam pembahasan ini akan kita sampaikan tiga poin yang berkaitan dengan I’dad ‘askari.

Pertama : Diklat militer spesialis
Kedua     : Mengkoleksi senjata dan peluru serta menyimpannya
Ketiga     : Membentuk kelompok kecil





Pertama : Diklat Spesialis.
Ini mencakup tiga hal :
a. Ketrampilan menggunakan senjata
b.Menguasai ketrampilan yang sesuai dengan segala medan ( ground)
c. Kemampuan mengendalikan pekerjaan militer

a. Ketrampilan dalam menggunakan senjata

Pada marhalah – jenjang – ini akan memasuki jenjang tadrib – pelatihan – dasar yang harus diketahui oleh setiap indifidu, yaitu mengenal senjata dan penggunaannya. Maka seorang mujahid dalam tahap ini, ia harus selalu hidup berdampingan dengan senjatanya dan memperdalam taktik untuk menuju kesemaptaan dalam hal ketrampilan perang di berbagai medan ( seperti medan pegunungan….. hutan ….. dls. )
Senjata kita mulai dengan menggunakan pisau dan dilanjutkan dengan Senjata Ringan dan Eksplosif ( peledakan ), Racun, Mortar dan Tank, dan dipenghujung pelatihan ini diakhiri dengan kemampuan peperangan. Seluruh kondisi yang kita hadapi harus selalu kita musyawarahkan dengan komandan tertinggi ( Al Qoidah ) untuk mengunakannya dengan baik.
Berkenaan dengan senjata  ringan, seperti pembawa Kalasinkov ( atau rifle apa saja ) dia harus memahami fungsi senjata itu ketika berada di medan perang dan memahami penggunaannya. Dan bisa membawa BK atau RPG ( atau mesin gun atau anti Tank ), dia faham  dimana harus mengambil tempat yang sesuai untuk memberikan perlindungan kepada teman-temannya yang membawa Kalasinkov dengan taktik yang disesuaikan dengan medan pertempuran.
Begitu juga seorang insinyur peledakan maka ia harus mempersiapkan takaran, besar dan bentuk yang sesuai sehingga dapat berhasil dalam melakukan aksi pada sebuah tempat yang ditentukan.
Begitu juga dengan pembuat racun, maka mereka harus dapat membuat berbagai macam racun yang sesuai dengan berbagai macam ‘amaliyah. Terkadang dibutuhkan racun dengan hanya memegang, atau dengan dihirup atau dimakan….. dls. Sebagaimana yang mereka kuasai dengan berbagai macam jenis racun yang sesuai dengan peperangan yang dihadapi.
Begitu juga dengan Tim pengumpul informasi – inteljen-, mereka harus bekerja keras dalam bekerja sehingga ia dapat menyajikan berita yang sempurna tentang target yang hendak dituju – serang -. Sehingga dapat membuat perencanaan – program – yang baik dan tidak menimbulkan kesalahan dalam penyergapan ketika dilakukan.
Bentuk yang semacam ini merupakan bentuk tadrib spesial yang kami maksudkan dengan ketrampilan di dalam menentukan pesenjataan ( apa saja ) untuk sebuah kepentingan ( apa saja ) dan menjaga kerahasiaannya dan dapat bergerak dengan baik sehingga dapat menyampaikan kepada target dan pelaksanaan kepentingan – ekskusi -.

b. Menguasai ketrampilan yang sesuai dengan segala medan ( ground)

Setiap medan itu mempunyai seni dan ketrampilan tersendiri, yang itu dapat menyedikitkan kerugian di dalam barisan kita dan dapat mewujudkan surprise – daya kejut – pada musuh, dan dapat membantu terwujudnya kemenangan di dalam peperangan.
Yang kami maksud – menguasai – semua ketrampilan di berbagai medan adalah kemampuan hidup di berbagai medan dan dapat bergerak dengan baik dan berpost disitu untuk melancarkan berbagai macam tipu daya dan rekayasa yang sesuai di medan tersebut.
Seperti medan padang sahara – gurun -, medan tersebut mempunyai karakter dan iklim yang khusus yang menuntut adaptasi, seperti jarangnya air di situ, dan tanahnya yang terbentang, maka – dalam medan yang seperti ini – dibutuhkan satu bentuk tipu daya dan rekayasa, seperti membutuhkan methodhe khusus untuk menghadapi panas yang tinggi dan berbagai macam cuaca di dalam berpost yang dapat menghalangi pekerjaan-pekerjaan survei     – riki -.
Maka semua mujahidin harus mendalami ketrampilan ini baik yang bersumber dari buku-buku atau orang yang ahli di bidangnya dan pelaku-pelakunya. Ia harus berlatih ketrampilan ini sampai ia tidak gugup ketika diaplikasikan dalam amaliyah.
Medan-medan yang kita hadapi banyak sekali, karena kita adalah umat yang besar, sebagian kita ada yang hidupnya di pegunungan, sebagian lagi ada yang di gurun, hutan, perkebunan, gang-gang dan perkotaan. Maka ini semua kembali kepada latihan kita dalam mengenal bagaimana menguasai penduduk yang ada di medan tersebut dan menghalau musuh-musuh. Contohnya Afghanistan, Shomalia, Vietnam dan lain sebagainya.
Berkenaan dengan pembahasan medan ( Ground ), lebih baiknya kita mempelajari – teori - percobaan yang telah dilakukan di Beirut serta mengenal ketrampilan yang dikuasainya dari segi Pengaplikasiannya.

Faidah :

Ada seorang ikhwah yang datang dari Afghanistan pada beberapa tahun yang lalu, ia memberi kabar kepadaku, kabar itu ia sampaikan bersumber dari seorang pahlawan yang telah sahid dengan seluruh informasi yang bermanfaat dan penting. Yaitu bahwasanya semua Tank-Tank yang dilengkapi dengan lapisan kedua kadang tidak mempan oleh serangan RPG, akan tetapi granat justru mampu membakarnya dan kejadian seperti ini telah terbukti pada ujian perang di Tajikistan.

C. Kemampuan mengendalikan pekerjaan militer
- Mujahid – harus mempelajari dan menguasai ujian militer, kalau tidak maka kenapa kelompok Sa’duddien As Syadzali mempunyai peran penting bagi para pembesar-pembesar di jajaran komandan dan ahli strategi militer ?
Karena lelaki itu - Sa’duddien As Syadzali - mempunyai kedudukan, ia menguasai dari segi spesialisasi dan pelaksanaan serta kelaikan dia dalam mengatur strategi dan mengendalikan peperangan pada hari ke sepuluh pada bulan Romadhon. Dan seorang itu tidak dilahirkan langsung menjadi besar, akan tetapi ia lahir dalam kondisi kecil kemudian beranjak di dalam kepentingannya sampai menjadi komandan pasukan Mesir di dalam sebuah peperangan. oleh karena itu disetiap peperangan pasti ada tokohnya dan  di dalam Islam pun ada tokohnya.
Dan termasuk faktor-faktor kesuksesan ilmu dan amal adalah kita harus bersegera mempelajari ilmu-ilmu militer dan meluangkan waktu untuk mempelajarinya dan mengamalkannya untuk – menyerang – musuh-musuh Alloh. Dan setiap orang yang mempunyai teman dekat dari putra-putra ummat ini maka ia harus melatihnya ketentaraan dan menyeringkan dakwah kepadanya agar bisa bergabung bersama mereka dan dapat menjadi pengajar bagi mereka.
Adapun bertahap dalam beramal itu menjadi kunci kesuksesan di dalam beramal, begitu juga ketika Al Qo’idah memulai amaliyahnya yang pertama kali, maka umurnya pada saat itu baru sekitar sepuluh tahun. – akan tetapi – pada umur sepuluh tahun ini dia telah dapat menguasai ujian di daerah yang ditempatinya setelah membangun strategi ummat dan bekerja sungguh-sungguh di dalamnya. Oleh karena itu ikhwan harus bertahap di dalam amal mereka sehingga ia menguasai ujian-ujian yang besar. Setelah ia menjadi ahli maka ia menjadi komandan amaliyat-amaliyat besar atau menjadi komandan kelompok-kelompok militer yang besar.
Hendaknya para ikhwah memulai dengan mempelajari perencanaan yang hati-hati kemudian dilanjutkan dengan merancangkan target-terget yang disasarkan kepada musuh.
Maka kemampuan dalam mengoprasikan amaliyat yang besar itu merupakan hasil dari pelaksanaan di dalam amaliyat yang kecil.

Kedua : Mengkoleksi senjata dan peluru serta menyimpannya

Adapun target mendasar pada kekuatan persekongkolan yahudi salibi di Shomalia dan Afghanistan dan Irak adalah mencabut senjata dari tangan penduduk sehingga mudah untuk di sembelih – leher-leher mereka-.
Sesungguhnya kejelekan-kejelekan yang terjadi di bumi-bumi Islam, yang lebih jelas lagi adalah yang terjadi di berbagai daerah basis Islam yang itu menjadi penguat bahwasanya ummat yang tercabut senjatanya itu akan menjadi ummat yang perbudak .
Akan tetapi – kita – tidak boleh menyerah, ummat ini harus kembali lagi seperti semula dan memanggul senjata lagi, dan pemandangan senjata yang terpampang di dalam rumah harus tidak asing lagi, bahkan harus, bahkan harus menjadi alas-alas di dalam rumah-rumah setiap muslim, seperti di Yaman, Afghanistan dan suku-suku yang ada di Pakistan sampai datang suasana hari seperti itu. Dari mulai sekarang kita harus mulai membeli senjata dan menyimpannya, dan kita juga tidak lupa membeli amunisi dengan bahang-bahan kimia yang besar.
Semua yang memungkinkan sampai di tangan kita, dari mulai persenjataan ringan dan berat dan  peledakan – harus kita miliki -, karena itu akan dapat menimbulkan ketakutan yang memakan hati orang-orang kafir dan mengkacaukan keamanan dari pelupuk mata mereka. Demi Alloh sungguh benar Al Qo’idah, ia telah mengarahkan serangan anak panahnya kepada musuh ini – yaitu Amerika -, yang mana telah menjadikan  pesengketaan, perpecahan dan peperangan antar kita. Demi Alloh sungguh mulia Al Qo’idah, pada hari ia meledakkan kedutaan Nerobi dan Darus Salam. Demi Alloh sungguh benar Al Qo’idah yang telah  meledakkan Hotel di Mumbasa – Kenya -.
Kita semua harus mencurahkan seluruh potensi dan kesunggguhan kita untuk bisa menggunakan pesawat anti Tank dengan bentuk apa saja dan waktu yang secepat mungkin, dan kita harus mengambil pelajaran yang telah terjadi di Palestina, di sana ada Intifadhoh sang pahlawan yang terbentuk dari kelompok-kelompok dan jama’ah-jama’ah jihadiyah lalu mereka maju mengadakan perlawanan, mengadakan amaliyat dan melahirkan syuhada’.
Akan tetapi kalian tidak usah membeli Roket Sam 7  Rusia, karena itu tidak bagus, dan itu telah kami saksikan kekuatannya di Chechnya, Afghanistan dan Mumbasa.

 

Ketiga : Membentuk kelompok kecil


Kita telah melakukan tadrib dan memanggul senjata, akan tetapi kalau hanya sebelah tangan maka tidak akan bertepuk, sampai I’dad itu sempurna untuk memulai amaliyat maka kita harus membentuk kelompok sirriyyah – rahasia – militer, dan kita menentukan target yang akan kita kerjakan.
Sebenarnya urusannya itu tidak sulit akan tetapi berbahaya. Dan keterangan itu akan saya perincikan di dalam risalah yang ke empat ( masalah jihad ). Kelompok ini akan membentuk pribadi muslim mujahid dan memberikan I’dad yang tidak keluar dari batas kemampuannya. Kelompok-kelompok ini tidak membutuhkan banyak pendalaman masalah scurity, disebabkan mereka tumbuh sejak kecil dengan kondisi scurity dan mereka mengenal sebagian dengan sebagian yang lain yang tidak diketahui oleh nenek moyang mereka.
Kelompok ini merupakan bibit pertama di dalam program jihadi kita, bersamaan berlalunya waktu dan tahapan-tahapan jihad akan bergabung di dalam bingkai kelompok-kelompok yang lain di tingkatan perkotaan kemudian karisidenan dan negara.
Dan jama’ah-jama’ah yang ada jangan samapai lupa bahwa antara dia ada janji dan bai’at setia bersama Alloh dengan beramal untuk menolong Dien-Nya sampai datang urusan Alloh yaitu dengan kemenangan atau mati syahid. Alloh Ta’ala berfirma :

قُلْ هَلْ تَرَبَّصُونَ بِنَا إِلاَّ إِحْدَى الْحُسْنَيَيْنِ وَنَحْنُ نَتَرَبَّصُ بِكُمْ أَن يُصِيبَكُمُ اللّهُ بِعَذَابٍ مِّنْ عِندِهِ أَوْ بِأَيْدِينَا فَتَرَبَّصُواْ إِنَّا مَعَكُم مُّتَرَبِّصُونَ

“ Katakanlah:"Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan. Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Alloh akan menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya, atau (azab) dengan tangan kami. Sebab itu tunggulah sesungguhnya kami menunggu-nunggu bersamamu ". (QS. 9:52)




Bagian ke-Dua :

Mempersiapkan Ummat


Pendahuluan :

Islam ….. Ummah Islamiyyah

Posisi ummat yang berada antara timur dan barat, utara dan selatan adalah berada di tengah-tengah, dia berada di tengah-tengah pada segala sesuatunya, dan pada satu saat kita melihat barat  tegak sejak  terkenal dalam sejarah diatas kesombongan dan nasionalisme, berdiri tegak di atas kapitalisme, berdasarkan kekuasaan sekte, nasionalisme dan berperan sebagai jajaran orang-orang terhormat. Dan ia menjadikan suatu bangsa berkuasa pada bangsa yang lain, kadang Romawi, kadang Jerman terus melintasi Ingris, Prancis dan terakhir pada Amerika…. Adapun timur kebalikan dari barat dan bertentangan… dan dia dikenal sebagai revolusioner, mereka menjadikan kaum buruhlah yang berkuasa, maka kelompok ini hendak mewujudkan persamaan diantara manusia dalam segala hal dan mereka membatasinya pada kebutuhan pokok manusia ( yang mencakup makan, tempat tinggal dan kebangsaan ) yang hal itu sama halnya dengan hewan. Maka teori hitam menghapuskan kemanusiaan dan mengubah manusia menjadi alat  dan menghilangkan panca indra manusia yang dengannya Alloh muliakan manusia di atas seluruh makhluk.
Adapun Islam adalah satu-satunya manhaj – konsep -, yang datang untuk mengatur hubungan antara manusia seperti layaknya manusia, maka ia bangun pada pengikut-pengikutnya satu kelompok yang utama, dipimpin dengan keadilan Ilahy, maka tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang fakir, yang mulia dan yang hina. Masyarakat itu dibimbing dengan rahmah dan takaful – kasih sayang dan tolong-menolong. Beginilah gambaran masyarakat Islam.
Barat berlalu dengan kecongkakan dan kesombangannya, maka ia membeda-bedakan antara manusia, mereka menuntut manusia untuk mengibadahi kedudukan mereka dan menjadikan dirinya sebagai orang yang  mulia, dan selainnya menjadi budak.
Timur berlalu dengan kehinaan dan kejelekan, telah hilanglah rasa kemanusiaanya dan berubah menjadi serpihan-serpihan binatang, mereka tidak mempunyai lagi idealisme kecuali memenuhi syahwatnya saja.
Dan berlalulah Islam dengan manhajnya yang Robbany yang memimpin manusia, berjalan dengan kemauan Robnya, maka ia menghilangkan peribadahan kepada manusia dibawanya kepada beribadah kepada Robnya hamba, dan mengangkat tabiat dan kebudayaan manusia, dan manusia dibersihkan dari kesalahan dan kemelencengan. Semuanya terpimpin didepan kebenaran, di bawah matahari Islam yang adil.
Inilah Islam, agama kita yang wajib kita ketahui – isinya – ketika kita hendak menyampaikannya kepada ummat kita dan kepada manusia diseluruh alam ini.
Dari sini saya memulai, maka jikalau sifat ummat ini seperti ini maka inilah yang telah lama ditunggu-tungu oleh anak Adam. Dan adat istiadat yang terbangun antara satu dengan lainnya adalah berdiri di atas dasar ‘aqidah, bukan atas dasar perpecahan, bukan atas dasar memenuhi keinginan syahwatnya dan seluruh keinginannya, itulah ummat yang bertabiat baik dan mulia jika satu dengan yang lainnya terikat erat dengan Diennya. Adalah Dien ini menjadi penggeraknya maka hari ini kita harus menghidupkan Dien ini dan kita kembalikan lagi kemuliaannya sekali lagi, karena ummat ini tidak akan menjadi baik tanpa adanya Dien yang menggerakkannya.
Pertanyaan : Bagaimana kita akan menghasung ummat ini untuk semangat berperang dan bisa memikul bebannya ?
Dari karunia Alloh atas ummat dan alam ini, waktu itu telah berjalan, sekaranglah waktu itu, semua unsur yang menjadikan ummat ini siap baik secara jiwa maupun raga untuk melakukan peperangan dan menanggung bebannya. Adapun Al Qo’idah telah berbuat hal seperti ini bersama-sama ummat. Barat salibi yahudi telah menghancurkan dan memecah belah kesatuan ummat ini, mereka telah mengasingkan Dien ummat dan menculik kemuliaannya. Akan tetapi Al Qo’idah telah mengembalikannya sekitar empat tahun lalu. Dimulai dari kedutaan Nerobi sampai penyerangan Pentagon, mereka disatukan dan diikat lagi dan dikembalikan kepada Diennya dan kemuliaannya dan kepemimpinannya. Demi Alloh sungguh mereka sangat mulia.
Adapun peperangan yang telah dimulai oleh Al Qo’idah melawan musuh umat ini, yang telah membuat tandingan undang-undang baru yang telah mengkristal di dunia ini sejak tahun 1998 dengan merobohkan dua kedutaan, maka itu menyebabkan ummat ini tersadar dari tawanannya. Apakah benar disana ada orang yang berani melawan Amerika ???!!! sungguh peperangn itu telah dilancarkan di dalam perbatasan bahwa di dalam negeri Amerika dan hari ini Amerika tertampar mukanya dan menjadi bermuram muka, kemudian berlanjutlah kejadian-kejadian setelah itu dari amaliyat-amaliyat yang dilakukan oleh Al Qo’idah dan bergeraklah Intifadhoh di Palestina dan menyerang USS Kul ( Kapal induk Amerika ), kemudian dirobohkanlah kebesaran Amerika dari pangkalnya yaitu dengan merobohkan Pentagon higga rata dengan tanah.
Kemudian musnahlah wibawa Amerika dari akar-akarnya dengan serangan Pentagon yang menggoncang urat leher para pemimpin dunia jika disebut namanya. Maka hancurlah rasa takut di dalam hati Ummat terhadap Amerika bersamaan dengan hancurnya dua gedung WTC kemudian rasa takut itu digantikan dengan kemerdekaan dan kegembiraan adanya perubahan. Dan Intifadhoh berlangsung dengan penuh harapan sejak pertama kali kita mendengar tentang persoalan Palestina. Kemudian Afghanistan semakin memperdalam luka dan memperlebar sobekan luka, maka menguasai peristiwa dan melepaskan diri dari belenggu kesesatan politik dan media massa dan  melakukan amaliyat jihadiyah terjadi berturut-turut di setiap tempat yang diperkuat dengan kesadaran ummat terhadap agamanya pada satu sisi, pada sisi yang lain terus menggentarkan musuh sampai dia hancur. Dan tidak tersisa dari dampak kejadian-kejadian ini kecuali hancurnya sekutu barat bersama antek-anteknya sampai ke negara Arab sehingga tersingkaplah semua tirai, dan hilanglah semua kabut yang menutupi mata ummat, dan membawa senjata untuk membawa Diennya…. Ummatnya…. Kemuliaannya dan hartanya.
Dan kepada ummat Islam hendaknya selalu siap siaga untuk memetik buah yang telah ia rancangkan dan kini telah tiba saatnya waktu panen - mengetam- itu.
Agar kita dapat membawa kepada puncak perubahan pada ummat ini maka disana ada beberapa factor  inti yang dapat dilakukan dan kita harus bersungguh-sungguh karena waktu untuk memulai perang sangat sedikit sekali ( dan sudah menjadi kebiasaan Amerika akan mengembala perasaan suku Arab dan Islam, oleh karena itu kalian jangan memulai memeranginya atas Irak kecuali setelah selesai musim haji atau pada pertengahan bulan Februari. Kalau kalian lakukan sebelum itu maka itu termasuk kebodohan, karena kondisi ummat ini sama seperti kondisi pendahulunya pada saat terjadi perang Tatar ).
Agar tidak terlalu panjang saya menguraikan maka akan saya sampaikan fase ini menjadi dua siyasat :

Siyasat perta : Menyiapkan moral dan spiritual ummat ….. semua ummat

Siyasat kedua : Mempersenjatai ummat dan menggerakkannya untuk menyerang musuh dari tengah-tengah ummat yang bersenjata atas daerah geografi yang ditakuti

Siyasat yang pertama : Menyiapkan moral dan spiritual ummat ….. semua ummat.

Bab ini meliuti beberapa unsur :
Unsur Pertama : Menentukan kunci konflik – perang -, atau membuat target dan sasaran yang membenarkan peperangan dan mendorong ummat untuk berperang di jalan yang benar, dan berani melakukan isytisyhadiyah – Bom syahid – di jalan-Nya jika telah diperintahkan.
Sebelum tiga puluh tahun yang lalu, kunci-kunci peperangan ini sangat jarang sekali, dan harokah jihadiyah lahir tanpa pengalaman dan percobaan. Adapun hari ini harokah jihadiyah telah menjadi matang baik secara umur maupun akalnya. Dan telah banyak kali mengadakan percobaan dan peperangan, maka harokah ini telah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dari fakta yang didapat di medan perang dan dalam percobaannya.
Adapun pembangkit konflik, maksudnya adalah kunci konflik – peperangan -, bahkan kunci-kunci konflik yang telah dapat mengumpulkan ummat ini, yaitu semua ummat Islam dan telah menggerakkan ummat yang banyak ini. Maka musuh itu telah dihancurkan oleh Alloh, tidak ada pintu yang tertutup kecuali dibukakan oleh Alloh dan tidak ada yang tersembunyi kecuali disingkap oleh Alloh. Maka serangan yang dilancarkan oleh salibis dalam bentuk perpecahan, perbudakan dan perampasan kehormatan ummat ini, itu semua menjadi kunci, dan membebaskan tanah suci Islam itu juga menjadi kunci, dan seluruh yang tejadi di Afghanistan pun menjadi kunci, dan semua yang terjadi di bumi suci Palestina pun menjadi kunci, dan sesuatu yang ditungu-tunggu dari kejadian yang menakutkan kaum muslimin di Irak pun menjadi kunci, dan mengusir kaum musyrikin dari Jazirah Arab pun menjadi kunci. Dan kunci yang paling agung di dalam jiwa-jiwa adalah mengembalikan Dien Alloh menjadi kholifah – pemimpin – di muka bumi ini sehingga kita dapat berhukum dengan hukum Islam dan kita dapat hidup di bawah naungan hukum Islam dan keadilan hukum Islam. Bahkan orang-orang nashrani Arab memandang dengan sungguh-sungguh di dalam kunci keadilan Islam dan seluruh yang berlaku pada mereka disepanjang zaman.
Barnadir Louis berkata di dalam bukunya     “ Lughotul Islam As Siyasi “          : “ Adapun Islam menurut sebagian besar kaum muslimin merupakan dasar kekuasaan yang paling diridhoi dan diterima, atau pada hakikatnya satu-satunya dasar yang bisa diterima untuk mengentaskan dari berbagai krisis. Dan tidak mungkin satu kekuasaan dapat mewujudkan kekuasaan politik pada wilayah yang sangat luas dalam rentang waktu yang panjang kecuali jika lebih banyak menyandarkan pada Islam daripada seruan-seruan nasionalisme atau pemikiran barat. Maka Islam selalu menampilkan kehidupan politik yang lebih membuka wawasan pemikiran dan lebih banyak memahami timbangan-timbangan dan kaidah-kaidah sosial. Dan Islam terdapat banyak lambang-lambang yang aktif untuk memperkokoh politik “.
Musuh hari ini telah mengumumkan perang salib yang tidak segan-segan lagi, dan bergerak dalam peperangan salib itu dengan menggunakan tiga kunci yang mengumpulkan kelompok dan ummat kafir atas kita, tiga kunci itu adalah : Menghabisi Teroris, menyelamatkan krisis ekonomi dan menyiapkan medan Armagedon. dengan kunci ini dapat terkumpullah harta benda para pengecut di atas dunia mereka, yang rakus dengan susuatu yang dimiliki orang lain, dan ia berazam untuk bisa sukses dalam mencapai target-target di bawah ini, yaitu :
1.    Memadamkan kebangkitan Islam yang telah berkembang dan melebihi apa yang telah ditetapkan…. Sebagaimana yang mereka sangka
2.    Menyelamatkan dari krisis ekonomi dengan cara menguasai minyak Arab dan kekayaan negara-neagara Islam timur tengah
3.    Menegakkan Israel Raya dan menyiapkan tempat untuk kembalinya Tuhan dan menyiapkan medan Armgedon
4.    Melucuti senjata dari ummat dan memecah belah ummat menjadi potongan-potongan budak yang bekerja di perkebunan, pabrik-pabrik dan ladang minyak milik tuannya dengan sekehendak hatinya
5.    Membuat peta perpolitikan baru untuk negara-negara Islam timur tengah sesuai dengan pembagian kekuasaan dan kekayaan sebagaimana yang terjadi di Sudan (  Ingat point ke empat pada periode ke dua dalam pendahuluan sejarah pada risalah yang kedua )

Maka perang kita yang akan datang yang akan kita pertahankah adalah tentang kemerdekaan kita, harta benda kita, kehormatan kita dan tanah air kita. Dan sebelum itu semua adalah Dien kita, dan ini adalah jihad Difa’I ( Defensif ) bukan Tholabi ( Ovensif ), maka kita harus menggerakkan ummat dengan menggunakan kunci-kunci yang telah di sebut di atas yang sesuai dengan lapisan-lapisan masyarakat masing-masing.
Kedua : Menciptakan kondisi imani untuk perang, dan menyediakan factor-faktor penbantu terwujudnya kondisi ini, dan memperhatikan dengan serius dari segi maknawi untuk dapat memprofokasi ummat dan tentara untuk berjihad melawan persekongkolan yahudi salibi.
Adapun kiprah para ulama…. Sungguh betapa indahnya kata sebutan ulama….. dan sungguh manis ucapan kata ulama….. semua orang yang ada disekitarnya berakal….. jika mereka benar-benar menegakkan kebenaran. Sungguh kiprah para ulama sangatlah besar sekali. Bagaimana tidak besar ? karena mereka adalah pewaris para nabi. Adapun di dalam peperangan maka sangat menguatkan kiprah para ulama, kiprah para da’I, kiprah para khotib dan kiprah para pemberi nasehat di dalam mengembalikan manusia kepada jati dirinya sebagai manusia, yang bertugas menguatkan hubungan antara hamba dengan Robnya, mengikat perasaan manusia dengan hal-hal yang ghoib di dalam masalah imbalan dan pahala, maka mereka dapat membersihkan niatnya dan membersihkan jiwa mereka dari keuntungan dunia, menguatkan tekad mereka di dalam mencurahkan pengorbanan jiwa dengan murah karena Alloh. Maka seorang bapak akan mengorbankan dirinya, seorang ibu mengorbankan anaknya, saudari perempuan mengorbankan saudara lelakinya, dan anak perempuan mengorbankan ayahnya, dengan mata yang basah dengan linangan air mata dan dengan hati yang tenang dengan keimanan. Lalu berkatalah ibu, saudarai perempuan dan anak perempuan “ Sesungguhnya kami merasa kecil dihadapan kalian sejak hari ini, maka tentang Dien dan kehormatan kita belalah ! “. Ketika saat pertempuran tiba maka masjid-masjid penuh dengan orang-orang yang sholat, dan hati gemar berdo’a, dan kedua tangan terangkat dengan permohonan yang sangat dan suara imam meninggi dengan bacaan sholat dan mengalir di dalam tubuh getaran iman.

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاء وَمَن يُضْلِلْ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

“ Alloh telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Rabbnya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka diwaktu mengingat Alloh.Itulah petunjuk Alloh, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya.Dan barangsiapa yang disesatkan Alloh, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya “. (QS. 39:23)
Mata basah dengan cucuran air mata, sungguh cucuran air mata itu akan bercucuran bersama datangnya pertolongan langit dengan kemenangan untuk tentara Alloh.
Dan jangan sampai – terjadi wahai -ulama….. wahai para ulama, wahai para da’i…. Wahai para khotib….. wahai para pemberi nasehat bahwa tempat kalian itu di masjid, untuk membersihkan diri dan bertawajjuh kepada Alloh, sementara tempat mereka – mujahidin – adalah di medan jihad ….. untuk berperang dan bekorban ….. maka merekalah contoh yang layak untuk ditiru.
Inilah kondisi yang membutuhkan ketakwaan dan keteguhan diantara ummat, semua ummat. Dan atasnya sungguh kami mengarahkan seruan ini kepada semua amilin – pelaku - agama Alloh. Dan kami katakan kepada mereka : “ Engkaulah suri tauladan di iklim sekarang ini dan manusia layak mengikutimu “. Dan yang paling membahayakan bagi kesatuan dan keutuhan ummat ini adalah rusaknya perpecahan yaitu fanatisme golongan, menolong hanya untuk jama’ahnya saja atau kelompoknya saja dan senang berjidal – debat – diantara mereka tentang jama’ah atau kelompok mereka.
Adapun inti seruan kami kepada semua ummat ini adalah untuk bersatu padu dan berjihad, kami seru semua jama’ah-jama’ah yang beramal untuk Islam untuk mencampakkan fanatisme selain fanatisme kepada kebenaran. Dulu mereka mengatakan “ Mengenal kebenaran itu dengan kebenaran itu sendiri bukan karena orangnya atau kelompoknya atau jama’ahnya “, maka hendaknya kita tetap komit dengan pijakan itu. Tidak ada yang terjaga dari kesalahan dan dosa kecuali para nabi – semoga Alloh melimpahkan sholawat kepada mereka -, sebagaimana tidak ada contoh di dalam kesalahan, maka siapa saja yang dapat menerangkan kebenaran maka ikutilah. Dan harus kita fahami  bahwa ketika ada yang melakukan kedzoliman diantara kita maka jangan sampai itu merusak persaudaraan se-Islam, maka kita harus mengukur sesuai kadar kesalahannya, dan kita bertoleransi kepada saudara-saudara kita yang mempunyai udzur, dan kita besungguh-sungguh mengembalikan mereka lagi kepada kebenaran, tentunya dengan kebenaran dan untuk kebenaran, dan hendaknya di dalam dakwah kita dan pergerakan kita menjauhkan diri dalam – mempermasalahkan – persoalan yang ijtihadi, atau di dalam menolak ijtihad jama’ah-jama’ah itu dengan kasih sayang, kecintaan dan nasehat yang bijaksana. Dan hendaknya kita sadarai bahwa setiap satu marhalah – etape – itu pasti ada rijalnya – ahlinya – dan sesungguhnya Alloh Subhanahu wa Ta’ala akan mengeluarkan dari ummat ini orang yang dapat memimpinnya untuk mewujudkan sesuatu yang dicintai dan diridhoi-Nya. Yang bertujuan untuk menghilangkan kesempatan atas barat dan antek-anteknya dari tulang punggung barisan Islam dan mewujudkan perpecahan antara bangsanya dan usaha memecah belah dan memusnahkan sumber-sumber penghasilan yang besar yang dapat diwujudkan dengan segala apa yang terjadi di lapangan.
Adapun ummat hari ini sedang menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu dia sangat membutuhkan untuk menyatukan shoff ( barisan ) dari seluruh lapisan ummat karena musuh yang datang tidak akan membedakan antara muslim yang komit atau yang tidak komit, sebagaimana dia juga tidak membedakan satu jama’ah dengan jama’ah yang lain dan satu negara dengan negara yang lain. Maka musuh plainingnya jelas dan ketamaannya sangat nyata, maka hendaknya antar kita harus membangun persekutuan yang sadar untuk menghadapi persekutuan salibis yahudi dan serangannya yang ganas yang targetnya sebagai berikut :
1.    Mengenalkan kepada ummat dengan semua kelompok-kelompoknya “ Siapa musuh dan apa yang dikehendaki ? “
2.    Mengkonsentrasikan pada ummat dalam mengarahkan permusuhannya kepada musuh
3.    Meletakkan manhaj Tatsqifi kepada ummat, yakni faham Siyasi, Scurity dan militerisasi dalam rangka mewujudkan kesatuan pergerakan yang ada
4.    Bekerja atas dasar semangat pemuda yang tidak mengerdilkannya
5.    Menyebarkan semua yang dapat menaikkan moral maknawi kepada ummat tanpa berlebihan
6.    Berjihad fie sabilillah. Maka hendaknya kita menjadi pelopor dan suri tauladan
7.    Menentukan tentara Islam dengan mengarahkan dan memprofokasi untuk melaksanakan tugasnya

Persekutuan ini tidak hanya terjadi antara kelompok-kelompok yang memperjuangkan Dien Alloh akan tetapi juga mengadakan persekutuan dengan potensinya yang sangat strategis  yaitu ummatnya dalam segala arti ummat. Maka walaupun Al Qo’idah dan kelompok-kelompok Islam yang menjadi pioner dan garda terdepan, maka sesungguhnya ummat ini adalah bala tentaranya.
Oleh karena ini maka putra-putra pergerakan Islam harus bersegera beramal di segala medan untuk mengajak ummat dan mempertajam tekadnya dan menyiapkannya untuk peperangan yang akan datang, dan jangan sampai menerima kerendahan atau rela dengan kekerdilan dan kehinaan di bawan naungan barat. Oleh karena itu para da’I haruslah mencurahkan kesempatan dan kesungguhannya dan segera bergerak di medan-medan dakwah dengan menggunakan sarana-sarana yang dapat memukul. Dan para jurnalis – wartawan -, penulis yang ikhlas hendaknya bersungguh-sungguh di medan – pekerjaannya -. Dan para mujahidin berlalu dengan senjata-senjatanya, dan jama’ah-jama’ah Islah, para da’I, para khotib dan penasehat masyarakat muslim  harus dapat melemahkan musuh-musuh kita sesuai dengan kemampuan mereka, dan hendaknya kita bekerja di bawah        syi’ar “ Bersatu padu melawan musuh-musuh ummat “.
Dan aku tinggalkan kepada kalian kesempatan untuk menyampaikan apa yang kalian anggap sesuai, sebagaimana mengarahkan dakwah kepada persekutuan ini kepada semua orang yang menghendakinya.
Aku tutup dengan firman Alloh Ta’ala :

وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَةَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (103) وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (104) وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَاخْتَلَفُواْ مِن بَعْدِ مَا جَاءهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُوْلَـئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ (105) يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكْفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُواْ الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ (106) وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَةِ اللّهِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (107) تِلْكَ آيَاتُ اللّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ وَمَا اللّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِّلْعَالَمِينَ (108)

“ Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Alloh, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Alloh kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Alloh mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Alloh orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang naar, lalu Alloh menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Alloh menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk “. (QS. 3:103)
“ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung “. (QS. 3:104)
“ Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat “, (QS. 3:105)
“ Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan):"Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu ". (QS. 3:106)
“ Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Alloh (jannah); mereka kekal di dalamnya “. (QS. 3:107)
“ Itulah ayat-ayat Alloh, Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Alloh berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya “. (QS. 3:108)

Ketiga : Melawan perang psikologi yang  dilancarkan oleh musuh terhadap ummat yang bertujuan memecah belah dan menanam permusuhan di kalangan mereka, dan mengubur cita-citanya untuk meraih kemenangan, dengan tujuan menjajah semagat perang mereka dan mengalahkan jiwa mereka sebelum dimulai perang

Bagi para amilin – pelaku - fie sabilillah dan mujahidin hendaknya menceburkan diri dalam peperangan alami – mendunia – melalui mass media dan majalah-majalah, begitu juga bergerak di dunia maya – internet – dan dari seluruh mimbar yang dapat membicarakan kebenaran untuk membantah syubhat dengan hujjah, membantah syak – keragu-raguan – dengan yakin, dan mereka harus berani menyalahkan kebatilan orang yang berbuat batil, dan menyingkirkan para penyebar aib – mujahidin - dan menyingkirkan penghalang dan penggembos – jihad -. Alloh Ta’ala berfirman :

فَقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللّهِ لاَ تُكَلَّفُ إِلاَّ نَفْسَكَ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَسَى اللّهُ أَن يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَاللّهُ أَشَدُّ بَأْسًا وَأَشَدُّ تَنكِيلاً }[ النساء : 84 ].

“ Maka berperanglah kamu pada jalan Alloh, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Alloh menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Alloh amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya) “. (QS. 4:84)
Sesungguhnya musuh kita itu pembuat makar lagi pengkhiyanat, karena ia telah belajar dari tangan iblis, dan murid itu berjalan di atas langkah gurunya. Oleh karena itu dia bekonsentrasi memerangi seluruh lapisan. Dan pada tingkatan psikologi dalam bentuk yang besar, diantara contoh perang psikologi yang dilancarkan oleh musuh adalah mereka menyebarkan isu lemahnya jiwa ummat terdahulu atau sekarang. Adapun yang terdahulu orang-orang yahudi mengatakan ketika turunnya ayat-ayat yang berupa potongan-potongan hufur pada awal-awal surat, mereka menghitungnya sesuai dengan hitungan kalimat ( orang-orang yahudi menganggapnya merupakan rahasia dari Taurot, setiap huruf mereka rubah menjadi angka, dan lain sebagainya ). Maka ketika mereka menghitung jumlahnya… mereka bergembira dan menyebarkan isu yang intinya “ Bagaimana kita percaya pada agama yang hanya berumur tujuh puluh tahun “.
Mengenai permasalahan ini pada zaman sekarang, adalah apa yang mereka isukan pada beberapa waktu yang lalu, kadang mereka mengatakan bahwasanya Usamah bin Ladin sakit, kadang mengatakan dia tidak akan dapat hidup lebih dari enam bulan, dan kadang mereka mengatakan telah menghancurkan tandzim Al Qo’idah, dan kadang mereka telah membantai pahlawan-pahlawannya dan seterusnya. Dan Alloh Subhanahu wa Ta’ala menolak permasalahan ini dengan kebijaksanaan-Nya agar mantap di dalam hati, maka Alloh ta’ala berfirman :


وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىَ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللّهُ الشَّاكِرِينَ

“ Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Alloh sedikitpun; dan Alloh akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur “. (QS. 3:144)


Maka yang kekal adalah Alloh dan agama-Nya, bukan manusia, dan kita adalah ummat mukmin yang tidak akan gentar dengan syahidnya pahlawan atau tertangkapnya orang-orang yang merdeka, maka rahimnya akan senantiasa subur, yang setiap detik akan melahirkan pahlawan dan komandan yang  gagah berani. Pada waktu perang mu’tah Ja’far mati syahid dan terpotong kedua tangannya untuk mempertahankan bendera yang kemudian diambil oleh Zaid, lalu Zaid pun mati syahid kemudian diambil oleh Ibnu Rowahah maka beliau pun mati syahid, lalu diangkat oleh Kholid. Alangkah indahnya perkataan orang yag mengatakan  “ Walaupun Usamah bin Ladin telah terbunuh namun mentari jihad tidak akan pernah padam “.
Kami ingin para khotib hadir di medan perang, dan para ahli sya’ir hadir di medan perang, lalu dimanakah Hasan dan Tholhah ? padahal Rosulullah shollAllohu ‘alaihi wasallam telah bersabda :

لصوت أبي طلحة في الجيش أحب إلى من ألف رجل

“ Sungguh suara Abu Tholhah yang berkumandang di tangah-tengah pasukan itu lebih aku sukai daripada seribu lelaki “.             Kami menghendaki hadirnya para khotib yang fakih di medan perang, yaitu orang-orang yang dapat melemahkan kepahlawanan musuh, dan dapat menyalakan bara api dan semangat ummat, dapat menyalakan ghiroh dan pengorbanan ummat, sebagaimana juga kami menghendakinya kepada para ahli sya’ir yang fasih, yaitu orang-orang yang dapat menyalakan bara api semangat dan dapat mengobarkan kehebatannya. Maka mereka dapat menggertak kebesaran orang kafir dan dapat menimbulkan ketakutan di dalam hati orang kafir. Aduhai seandainya ummat ini mau berjihad semuanya…….!!!!!
Ini adalah tugas ahli ilmu dan mujahidin. Adapun bagi ummat maka  jangan sampai menerima nyanyian musuh dan jangan membutuhkannya dengan alasan begini dan begitu dari jalan-jalan kekuatan materi – yang dimiliki oleh musuh – untuk membunuh.
Maka sesungguhnya jika ini ada bersama mereka maka sesunguhnya kita bersama dengan Alloh, dan tidak ada yang mengetahui tentara-tentara Robmu kecuali hanya Dia, yaitu Alloh yang Maha Suci yang menunjukkan jalan kepada kita. Walaupun mereka mempunyai Bom Atom maka kita mempunyai Bom Istisyhadiyah, jikalau mereka mengharapkan kehidupan dunia maka kita mengharapkan sesuatu yang ada di sisi Alloh, kita kembalikan semua urusan kita kepada Alloh. Alloh Ta’ala berfirman :

وَلاَ تَهِنُواْ فِي ابْتِغَاء الْقَوْمِ إِن تَكُونُواْ تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللّهِ مَا لاَ يَرْجُونَ وَكَانَ اللّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

“ Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Alloh apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana “. (QS. 4:104)
Demi Alloh ! kita adalah orang-orang yang kuat walaupun menurut sangkaan orang kita adalah lemah. dan sesungguhnya aku meminta kepada Alloh untuk menampakkan hal yang mengherankan yang banyak untuk kita. Dan seperti perjalanan masa Islam di dalam berperang,berapakah kekuatan yang dimiliki orang mukmin dalam menyamai kekuatan musuhnya ? apa perlengkapan perang orang mukmin yang dapat menandingi perlengkapan perang musuhnya ? disaat perang Qodisiyah, Yarmuk, Hittin, ‘Ain Jalut ? dan kita pada hari ini berada pada perang Yarmuk baru. Maka bergembiralah wahai hamba Alloh !
Kami tekankan bahwasanya kita harus menjadikan sesuatu ada di tangan kita sebagai sebab-sebab munculnya kekuatan, oleh karena itu kita harus memperbaiki tawakkal kita kepada Alloh, karena Alloh akan melindungi kita disaat pertempuran, dan tidak ada pertolongan kecuali dari Alloh, maka kita hanya berusaha dan bekerja saja dan Alloh yang maha suci yang akan menyempurnakannya. Sungguh telah ada sembilan belas lelaki yang telah menjatuhkan pesawat terbang di  di atas sebuah bangunan, akan tetapi apakah ia berada di tengah-tengah antara dua bangunan ??? sesungguhnya maksud tawakkal kepada Alloh itu harus difahami dengan mendalam oleh ummat, dan kita harus memberikan solusi kepada ummat dengan memperdalam pengajaran tentang Dien Islam kepada setiap indifidu, keluarga, jama’ah dan ummat.
Dan termasuk pengajaran adalah menghilangkan penyebaran kejelekan dan kebohongan, karena itu akan dapat menipu dirinya sendiri dan akan dapat mengendurkan semangat dan bisa berakibat menguatkan kehebatan musuh. Alloh Ta’ala berfirman :

وَإِذَا جَاءهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُواْ بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُوْلِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لاَتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلاَّ قَلِيلاً

“ Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Alloh kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu) “. (QS. 4:83)

Dan termasuk pengajaran juga adalah tidak mencemarkan kehormatan mujahidin dan menyebarkan atau mengexspos kejelekannya, mencari-cari dan mengkoreksi kesalahan-kesalahan mereka, membuka aurot mereka dan mencela mereka. Akan tetapi kewajiban kita pada masa dan waktu seperti ini adalah berdampingan dan begabung bersama mereka. Membela kehormatan mereka dan mencegah ketergelinciran mereka, memusuhi orang-orang yang berkehendak jelek kepadanya atau menyebarkan kejelekan mereka. Dan disini saya mendorong saudara-saudaraku untuk memblokir mass media timur tengah dan pengikut-pengikutnya dan orang yang seide dengannya, yaitu – mereka – yang besunguh-sungguh mengatur taktik untuk menjalin hubungan baik dengan Salibi Yahudi… di dalam menimbulkan perpecahan antara ummat dan mujahidin dan menggembosi barisan mereka dan menyebarkan berita-berita bohong tentang mereka dan melansir berita-berita bohong tentang mujahidin. Dan mereka bekerja keras memutus dan mematikan ruhiyyah ummat ini, yaitu dengan menyebarkan mass media – majalah – yang busuk yang tertata rapi. Saya berkeyakinan bahwa kita tidak boleh bekerjasama dengan mereka, - karena mereka telah memusuhi mujahidin -. Atau rumah – tempat - mana saja yang dipergunakan untuk memerangi Alloh dan rosul-Nya dan hamba-Nya yang beriman.

Dan kita harus tahu bahwasanya daur – perjalanan – kita bersama ikhwan kita mujahidin adalah seperti firman Alloh Ta’ala :

وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

“ Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa:"Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyanyang ". (QS. 59:10)

Siyasat – strategi – ke-dua adalah : Mempersenjatai ummat dan begerak menuju musuh dari celah-celah ummat yang bersenjata yang akan bekerja di atas  lembaran peta

Kami disini menyempurnakan sesuatu yang telah dimulai oleh Tandzim Al Qo’idah yaitu jihad, dan kami akan berjalan di atas jalan yang mereka tempuh. Maka kami akan melaksanakan strategi yang tersebut dibawah ini :
1.     Dakwah untuk membentuk tentara pada ummat ini, dan bekerja mempersiapkan kekuatan tentara kemiliteran. Yang berarti bahwa kami akan membentuk ummat ini agar bisa memanggul senjata untuk melindungi dirinya sendiri, dan kami akan membuat dengan semua kekuatan yang kami miliki untuk mewujudkan kegiatan ini. Dari mulai menyusun kegiatan – Time Table- yang dapat mudah difahami, yaitu program peperangan yang akan dihadapi dan sasaran-sasaran musuh yang harus diperangi, dan menumbuhkan kecintaannya. Dan menyusun pula kegiatan syar’ie yang menerangkan tentang masalah I’dad dan keutamannya, jihad dan kewajibannya. Dan menyusun juga kegiatan amaliyat yang bagus agar dapat menggapai pertolongan dari Alloh. Jikalau kita sukses dalam melaksanakan pasal ini dan kita saring ummat yang – mau mengangkat – senjata dari arah timur dan barat, maka kita akan dapat merasakan hasil nyata militer yang dapat meng-irhab – menteror – musuh-musuh Alloh. Dan kita dapat membentuk kemiliteran di atas muka bumi ini. Yang ini semua membutuhkan proporsional di dalam hal kekuatan yang dapat menghalau musuh-musuh, dan dapat lari dari kesulitan yang selama ini membelenggunya. Maka siapa yang mempu memerangi kelompok ini ?.
2.     Bahwasanya dakwah untuk membentuk tentara pada ummat ini harus didahului dengan membentuk kholaya – tim kecil – jihad dari para pemuda ummat ini.
3.     Tampil menjadi perintis – pelopor – yang besungguh-sungguh yang dapat menunjukkan ummat kepada jalan amaliyat kepada musuh, karena kholaya ini terbentuk daripada ummat itu sendiri, yang terdiri dari fiah – kelompok –dan tim, yang  kaya maupun fakir, yang khusus dan yang umum, para ulama dan murid-muridnya, para bapak dan ibu, para perempuan dan laki-laki, para dokter dan insinyur, para pelajar, para pedagang, para komandan tentara dan tentaranya, dan tempat kholaya ini beserta methodhe pembentukannya dan cara bekerjanya dan targetnya. Unsur-unsur yang mendasar disebutkan di dalam risalah yang ke empat… insya Alloh.
4.     Memperluas wilayah konflik secara geografis : Sesungguhnya membawa ummat kepada mengangkat senjata itu akan dapat membantu hal tersebut dan akan membuahkan dua target yang urgen di dalam perang :
  • Memecah-belah kekuatan musuh dan menghilangkan kesungguhannya di dalam konflik-konflik yang terbentuk di berbagai daerah geografis yang di daerah-daerah tersebut tentara sekutu binasa melawan kelompok-kelompok kecil yang tidak mempunyai daerah dan tempat tinggal
  • Mengokohkan kekuasaan diri atas musuh, dengan cara menekan perasaan penjajah, bahwasanya kekuatan penjajah itu telah terkepung dan musuhnya telah mengintai di segala tempat. Mereka seperti burung yang berada di tengah-tengah lautan musuh.
Sesungguhnya kepentingan kita yang pertama adalah kita tidak akan membuat perang yang hanya berputar-putar di sekitar wilayah Irak saja, dan kita  tidak harus menunggu sampai perang itu pindah di Irak akan tetapi kita harus membuat amaliyat-amaliyat jihad di segala tempat. Demi Alloh sungguh hebat engkau wahai Anas Al Kandari dan teman-temanmu sang pahlawan. Sesungguyhnya jika kita meninggalkan perang yang telah dimulai di Irak  dan kita biarkan kekuatan persekongkolang salibi yahudi akan pindah ke berbagai daerah untuk memakan negeri Islam dari satu daerah ke daerah lainnya, oleh karena itu kita tidak akan membiarkan perang yang telah berkecamuk di Irak sehingga kita bisa menyalakan api perang di punggung-punggung mereka di seluruh negeri Islam.

5.     Melakukan amal siyasi negatif ( yaitu peperangan yang tidak menggunakan peluru, seperti demonstrasi, selebaran-selebaran, buletin-buletin, kaset-kaset yang dapat didengar, nasyid-nasyid, mimbar-mimbar masjid dan lain sebagainya ). Yang tujuan dari semuanya itu adalah mengarah dan menunjukkan perang kepada musuh.

Sebagaimana saya senang menyebutkan tentang saudara-saudaraku, bahwa ummat Islam itu mempunyai dua muktamar yang wajib disempurnakan. Yang pertama adalah muktamar mingguan yang disajikan diseluruh ibu kota pada tiap hari jum’at untuk mendengarkan khotib. Adapun muktamar yang kedua adalah pengumuman umum kepada ummat yang ada di timur dan di barat yaitu muktamar haji, oleh karena itu jangan sampai kalian lalaikan urusan ini, dan wajib mepmerhatikan untuk kegiatan dua ini untuk mengajak dan menunjukkan ummat.

6.     Contoh perang secara kelompok atau bersama ummat yang dibersenjatai, akan menyelesaikan beberapa problem yang berat ditanggung oleh sebuah bergerakan jihad atau bahkan sebuah pasukan reguler. Misalnya masalah dana jihad yang hampir-hampir tertanggulangi kecuali dalam amaliyat-amaliyat yang besar. Lalu beban apa lagi yang dibutuhkan kelompok pemuda yang akan melakukan amaliyah jihad. sesungguhnya gaji mereka dan kebutuhan harian mereka cukup untuk membiayai amaliyah yang ringan yang menimbulkan reaksi politik yang besar.  Dengan kata lain banyak sekali beban yang dilemparkan kepada kepentingan barat, atau  melukai tentara atau melukai kepentingan-kepentingan barat. Sesungguhnya contoh yang dapat kita lihat sekarang di Palestina apa yang kita harapkan dari seluruh ummat. Dan musuh-musuh Alloh berlaku congkak di seluruh penjuru negara kita.
7.     Sebagaimana contoh perang secara kelompok atau bersama ummat yang dipersenjatai dapat menyelesaikan permasalahan administrasi peperangan, dan untuk memperjelas gambaran kami sebutkan contoh sebuah katibah ( brigade ) yang terdiri dari 500 personal, di dalamnya terdapat tiga sariyah dan dua sariyah sebagai pembantu dan beberapa fasilah yang membantu juga. Dibantu oleh sekelompok bidang adminsitrasi yang terdiri dari kalangan dokter, satu kelompok sopir, tukang dapur, beberapa kepentingan,  sumbangan, amunisi, senjata dan perlindungan. Dan hampir-hampir jumlah mereka mencapai sepertiga dari jumlah keseluruhan. Mana bagian administrasi pada sebuah kelompok ummat yang melaksanakan sebuah amaliyat di daerahnya. Dengan ungkapan yang lebih jelas “ manakah bagian administrasi pada amaliyah yang dilakukan pahlawan Anas Al Kandari “. Ringkasnya ketika ummat itu ikut berperang maka sesunguhnya kita pada tahap awal tidak menanggung banyak beban administrasi, sebagimana kita juga tidak terbebani oleh biaya apapun, sebaliknya musuhlah yang akan menanggung beban perang yang akan datang, dengan perbandingan yang sangat menakjubkan ( dari 100 sampai 200 milyar dolar ), dan saya tidak bisa membayangkan siapa yang dapat menanggung dana sebesar itu.

·         Memperluas daerah target yang mencakup semua unsur-unsur kepentingan persekongkolan yahudi salibi dan semua bentuknya. Seperti dalam masalah mu’amalah. Karena kita sekarang berada dalam perang global sejak satu abad lalu, mereka telah membantai dan mengkuliti kita. Mereka mengumbar mulut lebarnya kepada hak-hak manusia, dan dengan alasan keadilan antar ummat, akan tetapi kita adalah ummat yang tidak bisa membaca – sejarah - sampai sejarah yang terdekat dengan mereka pun kita tidak dapat membaca. Berapa banyak penjajah barat telah membunuh putra-putara ummat kita di Al Jazair….. ? …. Ribuan …… ! berapa banyak yang telah mereka bunuh di Libiya ….. ? berapa banyak yang telah mereka bunuh di mesir ….. ? di syam ….. ? dan berapa banyak yang telah mereka bunuh di Afghanistan ….. ? dan berapa banyak hari ini yang telah mereka bunuh di Irak ….. ? berapa …. ? berapa …. ? apakah yang mereka bunuh itu para militer ? atau yang mereka bunuh itu para intel yang berbahaya ? atau yang mereka bunuh itu para teroris ? maka harus kita fahami bahwasanya musuh telah menyerang kita sejak dahulu kala. Hendaklah diam orang yang banyak omong, karena kami mujahidin tidak akan menghiraukan orang yang omong kosong ( orang-orang sipil ) yang tidak pernah dikatakan orang Islam.

Maka kita wajib membunuh orang-oarng Amerika, yahudi, Inggris dan orang-orang yang bersekongkol bersama mereka kepada kita, dan membunuh semua orang Amerika baik sipil, militer dan politikusnya, dan kita tidak membeda-bedakan antar mereka di seluruh negara kita. Dan kita harus mengerti bahwa orang-orang yang membeda-bedakan antara suku dan kedudukan di barat maka mereka adalah bukan orang yang faham Islam, penglihatan mereka terbatas dan wawasan mereka sempit, dikarenakan mereka membatasi diri mereka pada sekitar keluarga mereka yang ada di barat saja. Maka aku katakan kepada mereka “ Apa pendapat kalian di dalam pemilihan umum di konggres yang terakhir begitu juga dengan pemilihan umum partai Likud ?..
Bukankah suku-suku barat adalah yang telah memilih pemerintahan ini ? dan untuk meringkas perkata ini maka saya mengharap – pada kalian – untuk merujuk ktab “ At Ta’shil As Syar’ie “ yang ditulis oleh syekh Al Jarbu’.
Dan aku akhiri risalahku ini dengan seruan kepada ummat dalam segala lapisannya, adapun peran kalian adalah :
1.     Kepada para ulama….. Para da’I kepada Alloh ….. Para khotib….. Para pemberi nasehat hendaknya menjalankan tugas masing-masing untuk mentahridh – provokasi – di dalam masjid-masjid untuk berjihad, dan melaksanakan jihad dan qital di medan – jihad -. Wahai ulama ummah ! Inilah peran dan kewajiban kalian.
2.     Kepada Jama’ah-Jama’ah yang berkerja untuk Dien Alloh, baik qoid – pemimpin – ataupun anggotanya hendaknya bertaqwa kepada Alloh, dan membuang fanatisme dan kekelompokan, dan mengkonsentrasikan potensi dan kesungguhan mereka di dalam menjalankan target bersama dan melancarkan amaliyat-amaliyat bunuh diri kepada musuh-musuh disegala tempat.
3.     Kepada para lelaki dan perempuan hendaknya mempersiapkan diri untuk berkorban, dan kepada para bapak dan ibu hendaknya mempersembahkan buah hatinya yang baik dengan ikhlas karena Alloh dengan mengharap apa yang disisi Alloh.
4.     Kepada orang-orang yang mempunyai spesialisasi di tengah-tengah ummat ini hendaknya melaksanakan kewajiban jihad di segala spesialisasi yang dibidanginya, maka para dokter bekerja sesuai spesialisasinya, insinyur dan orang-orang ahli pun bekerja sesuai dengan spesialisasi masing-masing, dan setiap orang bergerak dengan kelompoknya masing-masing.
5.     Kepada parlemen dan orang-orang yang bermusyawarah dengannya, hendaknya turun ke medan perang, dan membeli sesuatu yang di sisi Alloh, dan hendaknya mereka jangan bakhil kepada ummatnya, karena kebanyakan dari ungkapan kalian tidak ada nilainya dibandingkan dengan firman Alloh Ta’ala :

انْفِرُواْ خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُواْ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

“ Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Alloh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui “. (QS. 9:41)
6.     Kepada para pedagang – bisnismen – hendaknya mereka menopang peperangan ini dengan harta benda dan anak-anaknya, dan memberikan bekal kepada para pemuda yang tidak mempunyai bekal untuk berperang, maka jika hati para pedagang itu terketuk harta mereka akan mengikuti 
7.     Kepada para pelajar dan penuntut ilmu, hendaknya mereka meninggalkan bangku pendidikan dan universitas mereka menuju medan jihad, karena ummat ini sudah penuh membawa Ijazah, akan tetapi Ijazah itu menjadikan ia takut memanggul senjata. Maka sekaranglah waktu dan kesempatan memanggul senjata itu.
8.     Kepada para pandai besi hendaknya mereka memanggul senjata, sebagaimana mereka besungguh-sungguh dengan kemampuan mereka untuk menolong Dien ini, dan mengembangkan seni dalam membuat persenjataan dan pemproduksiannya atau mengembangkan kelihaian ketrampilannya.
9.     Kepada para komandan tentara, hendaknya mereka mencabut kekuatan kehinaan dari batang leher mereka, dan menghadapi mata kehinaan orang yang menginjak-injak harga diri mereka dan membebaskan peribadatan penguasa dan undang-undang sehingga ummat mereka terbebas dari peribadatan.
10.  Kepada semua ummat dengan segala lapisannya, hendaknya memanggul senjata untuk menunaikan kewajibannya untuk menolong Diennya, tanah sucinya, kehormatannya, tanah airnya dan seluruh yang dimilikinya.
Alloh Ta’ala berfirman :

وَاتَّقُواْ يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ

“ Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Alloh. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya “. (QS. 2:281)

Sesungguhnya sisayat yang telah kami sampaikan menuntut untuk beramal, dan menuntut bergerak untuk mengaplikasikannya….. memulai – untuk berjihad -. Wahai para mujahid, wahai semua orang, wahai alumnus Mu’askar Al Faruq. Bersungguh-sungguhlah kalian di dalam mengikat ummat kalian, dan berbuatlah semampu kalian dan curahkanlah kesungguhanmu agar bapakmu, paman dari bapakmu, paman dari ibumu, kerabatmu dan sukumu dan setiap indifidu dari ummatmu mampu memanggul senjata, dan sampaikanlah kepada mereka kalimat yang indah, dan ceritakanlah pelajaran dari fenomena yang terjadi maka kalian akan dapat mengangkat semangat mereka. Dan hindarilah dari berkata-kata yang jelek atau salah bicara, maka itu akan mengakibatkan ia lari dari memanggul senjata. Itulah strategi kita yang mendalam dan kitalah putra-putra terbaiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar