Kamis, 02 September 2010

Beginilah Kami Memandang Jihad I









هكذا نرى الجهاد

RISALAH PERTAMA
DAN KE-DUA






Dengan nama Alloh aku menulis.

BEGINILAH KAMI MEMANDANG JIHAD.

Kutuliskan risalah ini sebagai nasehat bagi para mujahid di seantero dunia dan yang merupakan hasil renunganku atas uslub atau bentuk amal jihadi yang paling tepat dalam marhalah (fase) saat ini dari sepanjang perjalan ummat ini, sejalan dengan apa yang ditapaki oleh dakwah, manhaj dan fikroh Organisasi Alqoidah dan komandannya Syekh Usamah bin Laden – semoga Alloh memberkahi mereka dan menjaga mereka dari segala bentuk keburukan.
- HAZIM AL MADANI -
  
                                                    



FENOMENA KEBANGKITAN UMMAT

Umat Islam dimanapun mereka berada dari ujung barat sampai ke timur dari utara sampai selatan kini hidup dalam iklim perubahan dan kebebasan (terlepas dari harakah dan organisasi yang berbeda-beda) semua merasakan hal tersebut. Dan yang paling menghirup udara kebebasan dan perubahan ini adalah harakah–harakah jihad dengan penuh keyakinan dan insya Alloh itu tidak lama lagi bahwa Islam akan kembali (meraih kejayaannya).
Oleh sebab itu seharusnya bagi pergerakan–pergerakan jihad untuk senantiasa waspada terhadap penjual-penjual revolusi berlabelkan Islam yang pada saat keberhasilan itu dicapai mereka mencampakkan Islam dan para pemeluknya ke belakang punggung-punggung mereka. Betapa banyak pengalaman tersebut pada ummat ini di Mesir, Sudan, Aljazair, Yaman, Yordania. Hatta di Afganistan sendiri tatkala para tokoh dan ikon jihad pada saat itu mengkhianati darah para mujahidin dan condong pada hukum yang lebih memihak syahwat dan hawa nafsu (keinginan) orang–orang barat yang tidak akan pernah ridho dengan umat ini sampai mengikuti mereka. Sebelum datangnya harakah Thaliban yang telah mengembalikan Islam (kejayaannya) dan telah menjaga dan menghargai darah-darah para syuhada yang mengalir di jalan Alloh.

Saudara-saudaraku tercinta….
Ini adalah hakikat atau kenyataan bahwa seluruh gerakan yang ada di alam Islami ini (di seluruh negeri kaum muslimin) menuju pada suatu perubahan khususnya negeri Haramain yang kini berada dalam genggaman kekuasaan satu keluarga (dinasti Saud) yang menguasai negeri dan penduduknya dan berbuat semena-mena dengan menyebarkan kerusakan dan menindas hamba-hambaNya (para mujahidin yang tersiksa di penjara-penjara Saudi) serta dangan senang hati mereka menyerahkan kekayaan dan potensi alam kaum muslimin kepada musuh-musuh Islam, anak-anak keturunan monyet dan babi, seolah para pengusa itu mengeluarkan kekayaan umat ini dari saku-saku pribadi mereka dan warisan dari nenek moyang mereka, bahkan lebih parahnya lagi mereka (pengusa) menjadikan kaum muslimin sebagai budak-budak bagi para wali mereka (Yahudi dan Nasrani) dan menyebarluaskan budaya mereka dengan segala fasilitas kita kaum muslimin dengan harapan yang besar agar otak kita terbentuk untuk dapat menerima budaya dan gaya hidup mereka. Mereka merubah dan menamakan sebuah kerusakan dan penyelewengan fitrah dengan slogan kebebasan, demokrasi, kebudayaan, seni dsb. Tidak sampai disini saja bahkan mereka berusaha merubah manhaj (kurikulum) pendidikan kita agar berkiblat pada sejarah mereka, maka kita tidak membaca kecuali sejarah barat, kita tidak mengenal kecuali tokoh barat dan kita rela untuk mengekor di belakang mereka sampai sampai kita (umat Islam) bercita-cita agar dapat maju seperti mereka...!!! Ya, inilah yang mereka inginkan.
Negeri Haramain (wilayah yang terdapat didalamnya dua kota suci) adalah seluruh wilayah jazirah Arabia. Sebagaimana yang telah kita ketahui, yang terbentang dari sebelah utara negeri Syam dan Iraq, teluk Persia di sebelah timur, samudra Hindia dan laut Arab dari sebelah selatan dan laut Qolzum dari sebelah barat, atau dengan batas wilayah pada saat ini wilayah jazirah arab mencakup Saudi Arabia, Imarat arab (negeri-negeri persemakmuran arab ) Kuwait, begitu pula masuk dalam kategori wilayah jazirah adalah Yaman, Oman, Bahrain dan Qatar. Itu semua adalah wilayah Jazirah Arab yang Alloh dan RosulNya mensucikan wilayah tersebut dari orang-orang kafir dan musyrik dengan sabda RosulNya “Keluarkan lah orang orang musyrik dari jazirah arab”.
Dan atas karunia Alloh, banyak dari saudara kita kaum muslimin yang tergerak hatinya untuk membersihkan negeri Haramain ini dari najis kaum musyrikin, saudara-saudara kita dari Suriah, Libia, Maroko, Yaman juga saudara–saudara kita dari negeri Haramain (yang dimaksud Saudi Arabia. –Pent.) diantara mereka adalah para da’i dan mujahidin. Mereka telah mempersembahkan sikap tegar mereka pada Alloh kemudian juga pada sejarah, maka bertumbuhkembanglah dari tangan–tangan mereka generasi baru yang merindukan kebenaran dan lebih mencintai apa yang ada di sisi Robb mereka (kehidupan akhirat), walau badai cobaan menghalau, rintangan dan siksaan yang silih berganti, walau banyak yang surut ke belakang (bahkan tokoh-tokoh pejuang pun banyak yang menyerah kalah) namun mereka adalah gunung-gunung yang menjulang tinggi lagi tangguh pantang menyerah dan mundur. Semoga Alloh selalu melindungi mereka dari keburukan dan membalas kan kepada siapa saja yang menyakiti mereka, menghapuskan segala kesalahan mereka yang telah lalu dan semoga amalan sholeh mereka tidak sia-sia.
Dari hasil pengalaman jihad yang selama ini ditempuh oleh kaum muslimin menyimpulkan bahwa kita banyak mendapatkan keberhasilan dan kemenangan dalam sisi kemiliteran namun sangat disayangkan dalam sisi politik atau siyasah selalu mendapat kegagalan dalam kata lain dalam bidang kemiliteran dapat nilai yang bagus tapi dalam bidang siyasah mendapat nilai nol besar. Suatu saat saya pernah mendengar seorang tokoh mujahid Arab di Afghanistan berkata “Sesungguhnya kita selalu sibuk dengan pengorbanan dalam sisi militer, terlatih dalam menjaga keikhlasan dan cinta akan syahadah (mati syahid) sampai–sampai kita tak pernah peduli hasil atau nilai dari perjuangan itu karena memang kita tak pernah peduli kepada siapa kita serahkan urusan itu (yang dimaksud oleh syeikh adalah mujahidin tak peduli dengan urusan yang menyangkut siyasah ummat) maka yang terjadi adalah sebagian oknum memanfaatkan kita seperti kuda tunggangan yang jika segala kepentingan–kepentingan oknum tersebut telah dicapai maka kita dicampakkan begitu saja……”  begitulah apa yang dikatakan syeikh tadi…. Ada yang setuju ada juga yang tak sependapat namun berjalannya waktu semua apa yang dikatakannya itu menjadi sebuah fakta yang tak terbantahkan. Sungguh betapa kaum mujahidin Arab (yang telah berkorban mati-matian. –Pent.) diusir dari bumi Afghanistan usai perang jilid pertama melawan rusia, sebahagian lagi dipenjarakan oleh penguasa negeri asal mereka, dan sebahagian lagi masih disayangi dan hanya sekedar dimasukan daftar hitam untuk sewaktu-waktu jika penguasa thogut itu memerlukannya.

PELAJARAN DIBALIK PERISTIWA.

Sesungguhnya disana ada fenomena yang harus kita waspadai dan masa depan yang kita berobsesi untuk menggapainya yang jauh dari keinginan pribadi semata dalam menggapai syahadah dan keselamatan di dunia, maka sesungguhnya kita harus mengorbankan darah dan ruh kita untuk Alloh dengan harapan generasi kita mendatang dapat hidup dibawah naungan Al Quran bukan hukum manusia.
Kehidupan ini terdapat dua lini atau sisi yang pertama sisi yang mengaturnya (siyasah) dan sisi kedua adalah yang mengawalnya atau yang menjaga eksistensi hidup itu sendiri dan sebagian dari sebabnya kemenangan adalah kita mengambil semua sebab (sisi) bukan hanya sebagian sisi saja dengan meninggalkan sisi lain sehingga Alloh memberikan taufikNya pada kita. Cukuplah bagi kita pengalaman-pengalaman baru, dan kita berupaya membangun atas dasar uji coba saudara-saudara kita. Janganlah kita melangkah dan mengikuti kesalahan-kesalahan mereka dan juga kita jangan terperosok dalam lubang yang sama (yang saudara-saudara kita juga terperosok didalamnya) semoga Alloh mengampuni kesalahan kita dan mereka semuanya.dan kita dikumpulkan bersama-sama dalam surgaNya. Amin.
Dan ketika kita mengatakan dalam kehidupan ini perlu diperhatikan sisi siyasahnya (politik hidup) bukan berarti hidup ini penuh dengan tipu daya, diplomasi yang penuh dengan keculasan dan pencampuran antara yang haq dan yang bathil demi kepentingan dan kesenangan sesaat sebagaimana politik yang dipahami oleh kebanyak manusia pada zaman ini..!? Bukan….bukan itu yang kita maksud. Yang kita maksud adalah siyasah yang telah diajarkan oleh uswah dan qudwah kita Rosulullah, Rosullullah adalah seorang qiyadah yang mampu mengatur kehidupan ummat dengan berbagai macam problematikanya, ia juga sebagai komandan perang yang mengatur strategi peperangan sebaik mungkin dan begitulah seharusnya para pemegang panji-panji da’wah, karena kita meyakini dalam hidup ini kita harus mengikuti aturan-aturan baku yang mana kala kita tidak ikut dan acuh tak acuh dengan aturan tersebut maka walhasil tidak akan terjadi perubahan dari generasi ke generasi karena kita telah menyalahi aturan atau sunnah dan perintah Alloh yang mengharuskan kita untuk mengerahkan segala potensi dalam mencari sebab sebab kemenangan.
Jadi sebenarnya kita adalah ummat yang mempunyai kemampuan untuk mengadakan taghyir atau perubahan. Kita punya manhaj yang jelas dan kita juga punya keinginan yang kuat. Dua sisi inilah yang merupakan modal besar dalam upaya merubah kondisi ummat dengan ditopang oleh beberapa unsur lainnya. Maka kita sangat membutuhkan wa’i atau pemahaman yang paripurna tentang siyasah, pandangan jauh kedepan, komandan atau qiyadah yang cerdas dan ikhlas yang memahami betul hakikat perseteruan, pandai dalam merancang strategi dan memiliki keuletan dan kesabaran dalam menghadapi segala bentuk rintangan dan ujian. Sesungguhnya perjalan ini bukanlah rekreasi dalam satu hari saja tapi perjalan ini adalah perjalanan generasi yang panjang sebagaimana seorang qiyadah yang mempunyai kemampuan dalam mencetak elemen-elemen yang dapat merealisasikan target-target tertentu sesuai dengan marhalah atau fase-fase tertentu yang finalnya adalah tegaknya daulah maka seorang qiyadah juga harus memahami betul bahwa boleh jadi tugasnya itu menghabiskan seluruh umurnya dan yang memetik hasilnya adalah anak cucu generasi mendatang. Janganlah umur yang pendek dan obsesi yang tinggi mebuat kita tergesa-gesa (isti’jal) yang akhirnya tak dapat dinikmati dan diwariskan tuk generasi mendatang… pemahaman ini dan seluruh gerak siyasah membutuhkan kekuatan. Kita meyakini betul bahwa kita memiliki bahan baku dalam membangun peradaban ummat ini yaitu darah dan tak ada lagi selain itu… adapun membangun umat ini dengan cara diplomasi di parlemen janganlah banyak mengharap. Robb kita tidak akan ridho dengan cara ini dan Ia tidak menerima dan memberikan taufikNya dengan jalan ini yang menyerupakan penyelewengan dalam agama dan sikap mudahanah atau kompromi terhadap musuh bahkan boleh jadi Alloh meninggalkan mereka di kubangan demokrasi (opium rakyat yang dengannya rakyat terlena) dan tak mampu untuk keluar dari kesesatan itu ….!!
Dan merupakan unsur terpenting dalam upaya mengadakan perubahan selain qiyadah berikut elemen-elemennya adalah adanya generasi yang paham dan mampu membedakan yang murah dan yang bernilai… selalu bersedia mengorbankan apa saja dalam membela agama ini… jangan difahami yang kita maksud dari kalimat generasi adalah pemuda saja... bukan... tapi yang kita maksud dari generasi itu adalah sebuah masa berikut manusia-manusia yang terlibat di dalamnya… dari kalangan orang tua, bapak-bapak, ibu-ibu, para pemuda... kita sedang membicarakan tentang episode kehidupan yang terdiri dari kakek dan cucu-cucunya, laki laki dan perempuan, pemuda dan pemudi. Akankah kita lupa bahwa orang yang pertama kali syahid dijalan Alloh adalah seorang ibu (Sumayyah r.a) sebagaimana kita juga tidak melupakan besar seorang ibu dalam mempersiapkan generasi … Seorang ibu seperti Khonsaa melahirkan sebuah generasi yang takkan terkalahkan selamanya  dan kita amat yakin ibu yang seperti itu  yang mendorong putra-putaranya untuk berjuang fi sabililah adalah awal dari kemenangan dan merupakan bukti nyata bahwa generasi ini akan maju demi perubahan yang kita harapkan.
Sesungguhnya yang saya maksud (dari kata generasi) adalah ummat Islam secara keseluruhan... seluruhnya… umat Islam dengan beragam kebangsaannya baik itu bangsa Asia atau Afrika... dari arah barat Mauritania sampai belahan timur dunia yaitu Indonesia… ini adalah generasi harapan yang kita sedang perbincangkan .
Oleh sebab itu merupakan kewajiban bagi setiap individu untuk mengetahui secara pasti di belakang bendera apa ia bergerak atau beramal... bahkan bukan sampai disini saja… kita harus mengetahui kepribadian orang-orang yang mengibarkan panji-panji perjuangan. Pemahaman agama mereka, akhlaq, ibadah, ketaqwaannya dan sejauh mana obsesinya terhadap kenikmatan dunia dan juga bukan sekedar itu saja kita harus mengetahui sejauh mana kepekaan orang-orang tersebut atas kondisi dan hakikat pergulatan (peperangan) dan bagaimana strateginya dalam membangun kekuatan sesuai dengan perhitungan yang matang dan menggalang koalisi yang dibenarkan oleh syariat.
Tersisa satu kalimat… yaitu memahami dengan benar tentang kadar kekuatan kita dan permasalahan berkoalisi (at-tahaaluf)  ini adalah pelajaran yang sangat penting yang tak boleh kita acuh tak acuh dalam permasalahan ini agar kita dapat memahami seberapa kuat musuh yang kita hadapi dan juga agar kita dapat memperhitungkan dalam peperangan ini siapa saja yang akan bersama kita atau yang sebaliknya (memusuhi ) dan juga siapa-siapa yang sedang memperhatikan dan menunggu dan ia akan bersama dengan yang menang…. Sesungguhnya dunia ini (masyarakat dunia) sedang menanti nanti perubahan dalam dimensi kekuatan yang mengendalikannya. Dan tidak ada keberhasilan kecuali dengannya (kekuatan yang memegang kendali )…. Karena itulah kita melihat ummat ini terkadang bersandar atau berpihak pada timur tatkala kekuatan timur yang memegang kendali dan terkadang ke barat ketika barat berkuasa dan seterusnya….
Dan pada hari ini hampir semua alam bersatu dan berkolisi melawan kita dan kita berupaya agar mampu membangun koalisi dengan pihak-pihak yang mungkin terdapat perbedaan-perbedaan pendapat (dalam kondisi tertentu hal ini memungkinkan ) namun yang sangat kita harapkan adalah kita dapat bersatu berkoalisi dan bersinergi dengan siapa saja yang secara ikhlas dan rela berkorban sepenuh hati serta sekali-kali tidak mengkhianati kita. Singkat kata kaum muslimin secara umumlah yang kita harapkan menjadi koalisi kita.
Saya akan meyakinkan kepada putra-putra shahwah (kebangkitan ummat) dengan dalil-dalil dan bukti nyata bahwa kita dapat mengorganisir ummat dan menjadikan ummat ini berdiri di belakang kita mengorbankan segalanya dan tidak membiarkan para pelaku perubahan (mujahidin) berjalan sendirian tanpa penolong.
Bukti nyata adalah rakyat Afghanistan ketika terhentinya bantuan finansial dari negeri-negeri kita Arab atas perintah Amerika. Ketika penguasa (para pencuri kemenangan di Afghanistan) mengenyampingkan para pahlawan mujahidin Afghan… siapakah yang berdiri tegak membela hak-hak mujahidin yang kemudian muncullah harakah Thaliban... apakah para penguasa dan bala tentaranya...!? Bukankah bangsa muslim (kaum muslimin) yang dengan sukarela mengerahkan segala kekuatannya tuk membela mujahidin.
Di Somalia yang pernah terjadi sebuah aksi jihad yang gemilang tatkala mengusir tentara Salibis... siapakah yang menyokong peperangan tersebut yang menyebabkan kalah dan larinya kekuatan koalisi dunia kafir... siapakah yang mengorbankan darahnya? Apakah penguasa dan perangkat militernya…?? Ataukah ummat ini dan putra-putranya? Bukankah bangsa muslim yang dengan kerelaannya membantu para mujahidin dengan segenap kemampuan yang mereka miliki .
Di Bosnia, Chechnya, dan Palestina dengan Intifadhahnya, semua itu adalah bukti keterlibatan masyarakat muslim dalam proyek jihad bersama mujahidin dengan segala pengorbanannya.
Begitupula serangan yang memukul hancur kapal perusak USS Cole di laut Aden dan serangan 11 September pada hari Selasa yang penuh berkah di jantung Amerika sekali-kali ini bukanlah hasil karya para penguasa dan tentaranya (yang mengaku muslim) melainkan sumbangan anak-anak bangsa muslim dalam mengangkat kemuliaan Islam dan kaum muslimin.
Sesungguhnya pada saat ini yang terjadi bukanlah perseteruan antara kekuatan timur dengan barat atau utara dengan selatan namun yang terjadi adalah ibarat dua neraca timbangan dengan masing –masing kadar kekuatanya yaitu dunia kafir dengan segala perangkatnya dan kaum mujahidin besrta ummat Islam (kafir vs Islam .pent.)
            Dapat disimpulkan bahwa didunia saat ini ummat Islam adalah neraca kedua yang harus dipertimbangkan – dan ternyata hal ini telah difahami oleh barat dan para penguasa oleh sebab itulah mereka berupaya semaksimal mungkin agar umat Islam ini menjauh dan tidak memberi dukungannya tarhadap kita (mujahidin)… dan Alloh akan memenangkan urusanNya namun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya….
Sesungguhnya bantuan dan pertolongan yang hakiki (setelah Alloh tentunya ) bagi mujahidin adalah ummat Islam yang mereka menaruh harapan yang besar demi mengembalikan Al Quran sebagai hukum dan cahaya yang menerangi kehidupan mereka sampai mereka nanti berjumpa dengan Robb mereka…. Dan sekarang yangmenjadi tugas mujahidin adalah bagaimana caranya agar umat ini berada dibelakang shaf mereka dan sekali-kali tidak menjadikan kita bulan-bulanan para penguasa thogut dan antek-anteknya.


KESIMPULAN

Adanya qiyadah yang ikhlas, generasi yang sadar, dan perangkat-perangkat yang beramal sesuai dengan pandangan siyasah syar’iyah kemudian kekuatan dan kemampuan militer (asykariah) yang mumpuni adalah fenomena yang sangat kita harapkan dan kita inginkan. Insya Alloh dalam pembahasan Risalah ketiga dan keempat akan dijelaskan lebih rinci lagi.
Tidak dibenarkan jika kita membicarakan fenomena amal Islami tanpa kita membahas tentang musuh… dan karena urgennya pembahasan ini (tentang musuh) saya telah mengkhususkan pembahasan tersebut dalam risalah yang kedua.
Siapa saja yang mempunyai pandangan-pandangan, ide atau dukungan maka saya sangat mengharapkan hal tersebut dengan harapan Alloh swt mengilhami dan memberikan petunjuknya pada kita… dan dengan demikian kita telah mengadakan perbaikan dalam perjalanan jihad ini.

MUSUH DAN SEJARAHNYA.

Merupakan perbedaan pendapat yang mengherankan yang dialami oleh sesama gerakan jihad, mereka semuanya memahami betul siapa-siapa saja yang menjadi musuh Islam tetapi sangat disayangkan mereka tidak pernah sependapat tentang menetukan target pertama…!   dan siapa yang ditangguhkan …! Kecuali pada akhir-akhir ini dimana ketika tersingkapnya rahasia dan kedok musuh.
Agar pembahasan ini tidak terlalu meluas perkenankan saya untuk memperkenalkan musuh lewat program-program jahat mereka terhadap kita pada abad yang telah lalu, setelah itu kita kembali menentukan atau mengelompokan mereka dan membuat skala prioritas dalam menentukaan target pertama, kedua dan seterusnya….
Sebelum kita masuk dalam pembahasan ini saya ingin menekankan point yang sangat penting sekali yaitu hendaklah kita membaca sejarah… sejarah  dan sejarah.... Khususnya bagi para qiyadah (pucuk pimpinan) dan khususnya juga tentang sejarah seabad yang lalu.
Untuk ikhtishar (menyingkat) saya akan membagi dua fase dimana musuh telah menorehkan sejarah kelam bagi ummat ini.dan saya akan menyebutkan satu poin terpenting dari setiap fase (marhalah ) agar tidak terlalu bertele-tele

FASE /MARHALAH PERTAMA; Semenjak runtuhnya Khilafah Utsmaniyah kemudian dilanjutkan dengan penjajahan kolonialis yang berakhir pada penyerahan kekuasaan kepada para wukala (penguasa setempat yang telah diberi mandat ) .
  1. Pada fase yang terdahulu dan juga pada fase ini musuh menciptakan iklim yang tidak menentu bagi kekhilafahan kaum muslimin yang mengakibatkan krisis berkepanjangan seperti krisis ekonomi dan ancaman serta pengucilan dari dunia internasional sebagai muqodimah dalam proses penghancuran khilafah Utsmaniyah.
  2. Eropa menginvasi daulah khilafah dengan penuh ketamakan  merampas bumi Islam dari timur sampai kebarat tanpa ada perlawanan disebabkan sikap menyerahnya kaum muslimin dan kalah dihadapan musuh .
  3. Perang dunia; karena barat sangat berobsesi untuk memiliki kekuatan besar dan mengharapkan bangsa-bangsa lain berada dibawah kendalinya, maka pecahlah perang dunia yang melibatkan negara-negara besar memperebutkan kekayaan negeri jajahan… Maka muncullah kekuatan-kekuatan yang mengatur dunia, satu saat Inggris dan Perancis dan lain waktu Jerman dan Itali… kemudian Rusia dan Amerika.

Pendudukan Israel; Kita ketahui bersama kekuatan dan kemerdekaan sebuah bangsa dinilai dari beberapa asas yaitu; pola budayanya, kepadatan/jumlah penduduknya, letak geografisnya, kekayaan alamnya dan kekuatan militernya. Oleh sebab itu sebagian dari agenda-agenda besar musuh adalah menghancurkan asas-asas kekuatan yang dimiliki oleh ummat, dan merubahnya menjadi tanah/bumi tanpa bangsa… bangsa tanpa kekayaan... kekayaan tanpa kekuatan… kekuatan tanpa agama… agama terisolir tanpa pengikut… pengikut tanpa negeri… negeri tanpa rakyat… dst. Maka terpecah-belahlah ummat ini menjadi kumpulan negeri-negeri kecil kaum budak, kemudian ditanamkan diantara mereka ashobiyah kesukuan Arab yang jauh dari ukhuwah Islamiyah. Kesesatan demi kesesatan lahaula wala quwata illa bilah…. Kondisi dan iklim inilah yang terus dijaga oleh musuh demi eksistensi bangsa Yahudi Israel di tanah Arab

Banyak pendapat yang berasumsi bahwa pendudukan Israel atas tanah Arab adalah hanya sekedar memecah belah ummat atau sebagai pangkalan bagi kepentingan barat dan asumsi-asumsi lainnya. Namun bagi yang memahami permasalahan sesungguhnya adalah kedatangan bangsa Yahudi (Zionis) bahkan kaum salibis, dilandasi oleh keyakinan agama mereka akan turunnya Tuhan mereka (baca; Dajjal) di negeri ini / Jazirah Arab…. Jadi perseteruan dan peperangan ini tidak main-main dan tidak ada kompromi didalamnya.... Oleh itu hendaklah tashowwur atau pandangan kita terhadap mereka pun sama (sesuai dengan keyakinan kita) sehingga kita dapat memperbaiki strategi dan statemen yang Insya Alloh semua ini akan mengarah dan berjalan sesuai dengan berita gembira yang disampaikan oleh Rosulullah yaitu Malhamah Kubro atau perang Armageddon dan munculnya Imam Mahdi… Apakah kita akan mengalaminya.…???

  1. Al Wukala (wakil-wakil kolonialis dari anak bangsa yang terjajah)
Para penjajah negeri tidak akan selamanya tinggal di negeri jajahannya, mereka akan memilih orang orang dari penduduk negeri untuk mengatur segala urusan negeri sebagai wakil dari para penjajah (Al Wukala).... Dengan strategi demikian reduplah api revolusi rakyat atas penjajah asing dan yang terjadi adalah perseteruan antara anak bangsa.... Musuh / penjajah memanfaatkan kondisi ini sebaik mungkin sehingga kepentingan-kepentingan mereka tetap terjaga dan darah mereka terlindungi… terkadang mereka menampakan diri sebagai penengah bagi penduduk negeri yang bertikai atau sebagai pengambil alih kekuasaan sementara sampai terbentuknya pemerintah baru. Kondisi inilah yang terjadi di negeri-negeri jajahan. Para Wukala hanya dijadikan sebagai alat atau kepanjangan tangan para kolonialis sebagaimana yang dtiterapkan oleh kolonial Perancis, Inggris dan Amerika dengan modus-modus yang beragam.

  1. Perang Dingin dan Jihad Afghan 
Setelah terbukti bahwa negera-negara bagian utara yang memiliki senjata nuklir tak mampu memanfatkan senjata tersebut untuk menundukan kekuatan lain... berubahlah peperangan menjadi perang ideologi... dan peperangan antara Negara-negara Adidaya berubah menjadi peperangan terhadap Wukala dan terbentuklah wilayah-wilayah baru. Sampai pecahlah perang Afghanistan melawan Beruang Merah Rusia. Ketika itu orang-orang mukmin yang mempunyai rasa ghiroh terhadap agama dan kemulian bumi Islam maju mempertahankannya. Barat yang merambisi akan kehancuran Soviet memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dengan harapan meruntuhkan kekuatan beruang merah lewat tangan kaum muslimin atau sebaliknya. Bahkan barat mengintruksikan kepada para Wukala-nya di negeri-negeri kaum muslimin untuk mengkoordinir gerakan jihad Afghan demi hancurnya kekuatan Rusia…. Berdirilah para khotib khotib masjid menyeru ummat untuk mengorbankan harta dan jiwanya dalam jihad Afghan… namun ternyata mereka (Wukala) tidak dapat mengkoordinasi dan mengatur gerakan jihad Afghan dengan baik. Yang terjadi adalah kebangkitan ummat, mereka berbondong-bondong dari segala penjuru dunia memasuki bumi jihad Afghan sendiri-sendiri tanpa koordinasi penguasa karena memang mereka (ummat) yang tidak mengakui kekuasaan dan hukum para penguasa. Tersebarlah fikroh / ideologi jihad ditengah-tengah ummat sepanjang perjalan jihad Afghan yang berakhir dengan kalahnya si beruang merah, kendati pada awalnya para Wukala telah memberikan batasan dan aturan main bagi para sukarelawan (mujahidin) dan membuat garis merah bagi mereka namun sekali-kali para mujahidin tidak mengikuti aturan tersebut, bagi mujahidin yang ada hanyalah garis hijau… mereka memenuhi bumi… sampai terjadilah fenomena Thaliban dan Al Qoidah… jihad terus meluas, dunia tercengang.… Somalia, Bosnia, Chechnya dan ditempat lainnya api jihad berkobar dan makin tampak eksistensinya dan puncaknya adalah pukulan telak mujahidin ke jantung barat (serangan 11 September di New York.).
Invasi Rusia atas bumi Afghan dan dibukanya jalan seluas-luasnya bagi kaum muslimin untuk turut mengusir Rusia adalah sebuah kesalahan yang selalu disesali oleh Barat (karena kenyataannya adalah; musuh telah memecah belah ummat ini diawal dekade dan dan mengumpulkannya kembali di penghujungnya dengan jihad Afghanistan)... ini adalah kunci dan awal kemenagan dan terlepasnya ummat Islam dari kehinaan.… Bayangkan, sejak runtuhnya Khilafah belum pernah ummat ini berkumpul sebagaimana layaknya sebuah ummat dibawah wadah pemerintahan… kecuali setelah terjadinya jihad di Afghanistan…. Inilah kebenaran sabda Rosulullah bahwa umat ini tidak akan mulia sampai kembali kepada ajarannya... kembali kepada jihad… kita adalah ummat yang dipersatukan oleh jihad… kita putra-putra Jazirah, Mesir, Irak, Syam, Maghrib Arabi yang mencakup Mauritania, Sudan, Libia, Somalia, Juzur Qomar, Indonesia, Pattani (Thailand), Kepulauan Madlif, Filipina, Pakistan, Bangladesh, India, Tajikistan, Turkistan, Uzbekistan, Turki, Iran… kita semua adalah ummat yang satu… Robb kita satu... agama kita satu dan cita-cita kita juga satu. Alloh berfirman “Kalian adalah ummat yang satu dan Aku adalah Robb kalian maka sembahlah Aku”.
Saya pribadi sangat berkeyakinan bahwa Organisasi Alqoidah adalah qoidah (penegak atau pengusung) jihad dalam menolong agama Alloh di barisan terdepan bagi ummat ini dan pada zaman ini.... Sesungguhnya Alqoidah adalah fenomena bagi ummat Islam dalam kebangkitannya di era baru….


FASE/MARHALAH KEDUA : Fase perbudakan total ( sebagaimana yang diyakini oleh musuh….akan tetapi jangan harap itu terjadi !! ).

Alloh berfirman “Mereka (orang-orang kafir) menginginkan agar cahaya Alloh itu sirna/padam namun Alloh tetap menyempurnakan cahayaNya walau orang orang kafir tidak menyukainya”.
1.     Orang-orang kafir membuat strategi perdamaian yang intinya adalah perbudakan atas ummat Islam lewat tangan-tangan para pengusa Arab. ‘Perjanjian kalah’ itu disepakati, kita saksikan bersama perjanjian yang ditanda tangani oleh Anwar Sadat, Amir Abdullah dan seterusnya… yang semuanya adalah kehinaan dan kekalahan.
2.     Intimidasi yang terus meningkat memaksa ummat ini untuk menerima kenyataan akan kekuatan Israel yang didukung penuh oleh dunia barat yang tidak mengenal kompromi…. Kita semua menyaksikan betapa tindak kekerasan dan intimidasi yang dilancarkan oleh Ariel Sharon kendati terdapat perlawanan yang sengit dari bangsa Palestina.… Sebagaimana kekerasan dan kezaliman yang dilakukan oleh Amerika atas Irak….
3.     Dalam bulan-bulan ini (pertengahan Tahun 2002 sampai Tahun 2003) Salibis-Zionis bersatu padu dengan antek-antek mereka para pengkhianat untuk bekerja keras dalam menyingkirkan dan membersihkan dunia Islam dari bentuk pemberontakan bersenjata dengan memukul dan menghancurkan gerakan-gerakan jihad lewat pembunuhan-pembunuhan rahasia terhadap para qiyadah dan memenjarakan tentaranya (mujahidin). Dengan segala bentuk makar dan propaganda sehingga mendapat dukungan dari rakyat dan sekaligus memperburuk citra mujahidin dihadapan ummat…. Maka kita sering sekali mendengar hasutan-hasutan yang diarahkan kepada mereka… mereka adalah khawarij, atau orang-orang sesat atau mereka kaum minoritas Islam tidak membenarkan sikap radikal mereka dan sebagainya. Sehingga para pengkhianat itu dan tuan-tuan mereka mengharapkan agar para mujahidin terisolir dari ummatnya dan dengan demikian mudah bagi musuh untuk menggulung gerakan jihad. Oleh sebab itu bagi gerakan jihad agar berhati-hati dan jangan sampai jatuh dan terperangkap untuk yang kedua kalinya terutama saat mendapat kesempatan menyerang zionis salibis. Insya Alloh kita akan bahas permasalahan ini nanti.
Mendominasi dan memonopoli kekayaan alam serta pemetaan ulang di wilayah Arab di bawah kekuasaan PBB (Amerika)… Membentuk Negara Israel Raya yang terbentang dari sungai Nil sampai sungai Efrat… dan Negara untuk Kristen di selatan Mesir… negara Sunni di Hijaz dan seterusnya.... Kemudian mereka mengangkat para pemimpin yang dapat menjaga kepentingan dan eksistensi mereka…. Sebab itulah mereka melihat kita bukan sekedar segelintiran orang tapi mereka memandang kita sebagai ummat yang harus terus menerus dipecah belah. Dari sinilah Bush melontarkan kata “Ini adalah Perang Salib baru”. Dan janganlah kalian mengira ini akan terjadi (maksudnya orang-orang kafir akan menang dalam perang salib kali ini -pent.)... tidak untuk selamanya. Bacalah firman Alloh; “Sesungguhnya orang-orang kafir akan menginfakkan hartanya untuk mencegah manusia dari jalan Alloh, mereka mengorbankannya (harta) kemudian yang mereka dapatkan hanyalah kerugian dan mereka pasti akan kalah”.
Siapa musuh…? Target pertama…? Target berikutnya....?

Sebagai pengantar saya akan memberikan gambaran secara ringkas tentang dua macam musuh, dan yang juga merupakan pengalaman yang paling kontemporer saat ini, dan kita telah banyak mengambil pelajaran dari pengalaman jihad ini .

Pengalaman Pertama : Jihad melawan penguasa setempat.
Telah berlalu kira-kira 1/3 abad lamanya sejak terciptanya iklim perubahan dan kebangkitan melawan penguasa di Mesir, Syam dan negeri Arab lainnya  pada awalnya adalah gerak amar ma’ruf dan nahi munkar yang di lakukan oleh gerakan Islam tanpa arah dan kurang teroganisir berlanjut pada pergesekan dengan filsafat sekuler terus berkembang menjadi pertumpahan darah dan gerakan dakwah berubah menjadi gerakan jihad dalam rangka membalas kekejian penguasa dengan serampangan (tidak teratur rapih), buruk dalam menetukan target dan tidak memiliki kunci perseteruan (yang dimaksud adalah; setiap kali mujahidin melancarkan serangan tidak dapat memberikan alasan yang tepat untuk membenarkan tindakannya dihadapan ummat dan sebaliknya para penguasa dengan mudah mematahkan dan menyudutkan tindakan kaum mujahidin sehingga penguasa dengan mudah mendapat dukungan dari ummat dalam menummpas gerakan jihad), mujahidin tidak memiliki media i’lam adapun penguasa sebaliknya, sisi siyasah mujahidin yang lemah, dukungan ulama-ulama busuk terhadap penguasa, pengucilan masyarakat terhadap mujahidin, sampai pada larinya mujahidin keluar negeri dan sebagian mengakui kesalahan dihadapan penguasa. Laa haula walaa quwwata illa billah……
Setiap point point diatas membutuhkan tempat dan waktu yang panjang untuk mengulas dan memberikan contoh satu persatu agar tergambar jelas dan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi generasi baru generasi saat ini... zaman ini….

Pengalaman Kedua : Jihad melawan kekuatan dunia internasional.

Dahulu Uni Soviet adalah Negara yang terkuat yang memiliki angakatan darat terbesar di muka bumi ini sepanjang sejarah. Selain itu negara ini juga dibangun atas ideologi komunis yang solid yang menjadi ideologi separuh penduduk bumi kala itu, hatta penguasa muslim dan rakyatnya tunduk kepada kekuatan komunis ini. Barat yang kapitalis dan liberal sangat yakin bahwa mereka takkan sanggup melawan dan meruntuhkan kekuatan Soviet. Yang dapat meruntuhkannya adalah kekuatan yang sama-sama memiliki ideologi yang kuat… dan tidak ada ideologi saat itu yang mampu menandingi komunis kecuali Islam…. Kendati saat itu para penguasa kaum muslimin tidak menginginkan para pemeluknya kembali kepada ajaran Islam yang murni... tetapi atas karunia Alloh Uni Soviet terburu nafsu untuk menguasai minyak Arab.… Tersungkurlah beruang Soviet di bumi Afghanistan... bumi Islam dan jihad. Dikomandoi oleh para ulama dan bangsa yang pemberani, mereka mengorbankan apa saja demi tegaknya Islam…. Islam mendapat kemenangan yang gemilang, terkuburlah beruang Soviet beserta ideologinya.... Terbebaslah bangsa Eropa timur dari cengkeramannya begitupula sebagian besar negeri Afrika dan Asia Tengah dan terpecah belahlah Uni Soviet menjadi negara-negara kecil yang dikemudian hari Uni Soviet hilang dari wujud. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga dari fenomena jihad Islamiyah Al-Alamiyah (internasional).
Ada sebuah pertanyaan; Uni Soviet telah menguasai hampir setengah bumi dengan kekuatan militernya yang dahsyat dan manhaj ideologinya yang rapi !!! Kemudian apa sih yang dimiliki kekuatan militer barat (Amerika dan sekutunya) yang liberal dan jauh lebih rapuh ketimbang ideologi komunis Soviet…. Walaupun secanggih apapun kekuatan militer bangsa barat, maka yakinlah alam ini takkan dikuasai kecuali oleh bangsa yang memiliki peradaban yang hakiki… tidaklah peradaban sebuah bangsa akan dikalahkan kecuali oleh bangsa yang memiliki peradaban pula. Perlu diingat tentara Tartar betapa tangguhnya … kemudian…??!
Maka dari itu kemenangan kita melawan kekuatan barat dan sekutu-sekutunya suatu keniscayaan kelak… tetapi tentu sangat melelahkan sekali…. Sesungguhnya pertempuran nanti adalah malahim (perang dunia yang maha dahsyat )…!!
Singkatnya, terpecah belahnya Uni Soviet adalah kehancuran bagi seluruh pengikut-pengikutnya…. Dan begitu pula yang tidak disangsikan lagi bahawa kehancuran barat dan sekutunya kelak akan menciptakan dua kondisi :
Kondisi pertama; terjadi masa kekosongan di alam ini, artinya tidak ada kekuatan dunia yang mengatur dan memegang peran politik dunia, dan boleh jadi negara-negara seperti India dan Cina yang mengambil peran pengganti dalam mengatur percaturan dunia. Kita akan bahas kembali Insya Alloh pada kesempatan lain tentang siapa yang akan memainkan percaturan dunia….
 
Kondisi kedua; Negara-negara dibawah kontrol barat akan mengalami kehancuran, ummat akan terbebaskan dari cengkraman para penguasanya yang melarikan diri dan berlindung dibawah ketiak tuan-tuan mereka, dan yang akan menjadi rujukan ummat adalah kaum adat (kesukuan) atau Islamiyuun (penegak syariat) maka persiapkanlah tuk menyongsong era tersebut.

Kesimpulan dari dua pengalaman jihad diatas
  1. Sesungguhnya ketika mujahidin mengarahkan serangannya ke penguasa setempat tidak menguasai kunci atau alasan yang tepat yang dengannya ummat ini mendukung dan membenarkannya hal ini tak layak untuk dilanjutkan.… Maka Mujahidin harus menguasai kunci permusuhan yang dapat melibatkan ummat untuk sama-sama merasakannya.
  2. Agar meraih kesuksesan dalam amal Jihadi dalam lingkup lokal maka harus ada faktor-faktor pendukung; yang paling terpenting adalah adanya upaya ekstra dalam sisi siyasah (politik) yaitu dengan mengaktifkan dan mengoptimalkan dakwah dan tarbiyah ditengah-tengah ummat agar ummat ini memahami (ajaran Islam dan tabiatnya -pent.) sehingga tidak membiarkan dan mengisolir mujahidin dalam bergerak, kemudian yang harus dilakukan adalah mencari dukungan seperti berkoalisi dengan kabilah-kabilah atau ormas-ormas (disesuaikan dengan kondisi yang ada). Adanya Tanzhim (organisasi) yang mampu mengakomodir dan mengkordinasi ummat dalam berjihad... diantaranya dengan mempersiapkan pemuda-pemuda yang siap berkorban… mengatur strategi yang jitu dalam memulai amaliyat dan menentukan target dengan skala prioritas…dan seterustnya. Faktor-faktor pendukung diatas belum banyak dimiliki oleh harakah jihadiyah mahaliyah (lokal ) terkecuali di bumi palestina.
  3. Uji coba atau upaya menegakkan jihad dalam lingkup lokal tidak akan sampai pada target yang diinginkan selama masih adanya kekuatan dunia internasional yang menyokong penuh trehadap penguasa setempat (Wukala). Oleh sebab itu bagi harakah jihad untuk mengembangkan kekuatan dan kemampuannya serta merubah strategi jihadnya manjadi jihad internasional dengan mengajak ummat untuk bersama-sama mengusung peperangan ini.
  4. Sesungguhnya kekuatan yang besar (barat dan sekutunya –pent.) tidak dapat dilemahkan dengan cara perlahan-lahan… tapi kekuatan tersebut akan hancur dan terpecah belah dalam satu masa sekaligus… dan kemudian diikuti oleh ekor-ekornya (negara-negara kecil)…. Oleh sebab itu sebelum ini terjadi maka harus ada kekuatan pengganti yang kepadanya ummat ini kembali.
  5. Sesungguhnya peperangan mendatang adalah peperangan antara Islam dan Imperialisme barat dan ekor-ekornya yang saat ini dikomandoi salibis zionis internasional .
  6. Ada kekatan baru yang lebih besar dan lebih mampu untuk mendukung jihad melebihi kekuatan koalisi-koalisi antar Negara, yaitu kekuatan rakyat sebagaimana yang pernah terjadi diAfghanistan. Kekuatan rakyat yang mampu menumbangkan rezim yang ada ketika terorganisir dengan rapi dan adanya qiyadah (pemimipin) yang cerdas, bertangggung jawab dan ikhlas .
  7. Perseteruan atau peperangan mempunyai dua sisi dan ini tidak akan berubah. Pertama; aktifitas siyasah dan yang kedua; agenda militer. Dan sisi kedua ini adalah yang paling dominan dalam perseteruan. Dengan kata lain Jihad adalah suatu keharusan yang tak dapat disangsikan lagi dalam proses taghyir (menuju ke perubahan), dengan jihad da’wah terusung dan eksistensi ummat terjaga.
  8. Untuk kemenangan dan keberhasilan perang peradaban ini diperlukan adanya kewaspadaan dan kerahasian yang tinggi untuk melindunginya dari serangan dalam dan luar. Tapi bukan itu saja, yang tidak kalah penting adalah adanya tingkat kefahaman yang paling mendasar tentang Ad-Din (agama) yang dengannya terhindar dari kesesatan dan jatuh di bawah cengkeraman barat.
  9. Hal yang juga sangat urgen adalah memiliki persenjataan dan segala bentuk peralatan militer dan menyimpannya dengan baik bahkan berupaya seoptimal mungkin untuk membuatnya disesuaikan dengan medan yang ada… sungguh barat dan Yahudi dengan mudah menguasai umat ini ketika mereka dapat memiliki dan menguasai api dan besi (persenjatan) dengan baik sedangkan ummat ini jauh dari senjata.
Sesungguhnya peperangan ini adalah peperangan yang amat panjang. Boleh jadi menghabiskan satu generasi atau lebih, tidak dapat dibenarkan jika kita beramal jihadi kemudian kita beranggapan bahwa amal kita ini mewakili ummat Islam secara keseluruhan tanpa melibatkan ummat ini secara langsung…. Ummat yang tidak larut dengan gemerlapnya dunia dan tidak kikir dengan harta dan darah putra-putranya adalah ummat yang gagah dan sanggup untuk mengadakan taghyir disamping qiyadah yang solid dan senjata yang sanggup melindunginya dan memukul musuh-musuhnya.

Dari pengalaman pengalaman diatas kita dapat  memetakan musuh secara gamblang yaitu terdiri dari empat kelompok (berurutan dari yang paling berbahaya sampai yang terendah ) :
Kelompok Pertama :
a.        Orang-orang Yahudi (tidak ada perbedaan antara Zionis dengan Yahudi atau Yahudi Palestina dengan Yahudi selainnya ).
b.       Salibis Barat yang saat ini memimpin perang salib; Amerika dan Eropa barat (Protestan dan Katolik ) .
c.        Orang-orang kristen timur seperti Rusia dan Kristen Arab (ortodoks) dan orang-orang India dan yang semisal mereka adalah para pemyembah berhala dan orang Syiah .
  
Kelompok Kedua :
a.     Gembong gembong kekafiran (para penguasa yang murtad).
b.    Para menteri dan ulama-ulam busuk.
c.     Alat Negara (tentara, polisi dan badan inteljen).
 
Kelompok Ketiga :
a.     Yayasan-yayasan yang dibentuk oleh pemerintah sepeti media massa.
b.    Kaum intelektual yang turut melanggengkan pemerintahan murtad dan kaum sekuler yang sering memojokkan Islam.
c.     Kaum Fasikin yaitu golongan manusia yang aktif mempromosikan kemaksiatan ditengah-tengah masayarakat yang biasa dikenal dengan sebutan seniman dan para aktris.

Kelompok keempat :
a.     Kelompok (ormas) dengan ragam ideologinya tapi tidak memiliki kekuatan yang berarti.
b.    Partai-partai politik yang dilandasi nasionalisme .

Kita sampai pada kesimpulan dari sepanjang perjalan jihad melawan penguasa murtad pada kekuatan dunia internasional, bahwa pukulan dan serangan yang dilancarkan atas kekuatan dunia internasional dapat menggoncangkan dan memecah belah tatanan hidup mereka dan ini menjadi peluang yang besar untuk menggapai kemenangan… (sebuah fakta mengatakan bahwa kemenangan Islamiyyun dalam kancah pemilu di Turki, Pakistan, Bahrain dan negeri lainnya adalah salah satu dari pengaruh serangan Alqoidah pada 11 September yang penuh berkah. Saya mengungkapkan fakta ini sebagai contoh walaupun sebenarnya saya tidak sependapat dengan jalan perjuangan Islam lewat parlemen).

Adapun skala prioritas pada saat ini adalah kita memokuskan dan mengkonsentrasikan diri untuk memberikan pukulan dan serangan ke arah kelompok pertama point a dan b (zinonis salibis dan sekutu-sekutunya) yang dipimpin oleh Amerika Serikat ….
Dan inilah yang saya fahami dari strategi dan statemen organisasi Alqoidah… sebagaimana yang saya yakini bahwa sikap ini adalah benar dan tepat… dan saya akan perjelas lagi hal ini lewat beberapa pertanyaan berikut :

Kenapa kelompok pertama (Salibis Zionis dan sekutunya) yang pertama kita serang dan bukannya kelompok kedua (penguasa dan perngkat-perangkatnya)?
Jawabannya adalah : Sesungguhnya lebih memprioritaskan penyerangan kepada kekuatan barat dan sekutu-sekutunya berdampak positif diantaranya adalah :
Pertama; Menyatukan suara ummat, dan mengungkap secara jelas bahwa yang sedang terjadi adalah peperangan antar ideologi… antara Islam sebagai ummat bukan kelompok kecil (separatis, geng pengacau, atau pemberontak )…. Coba perhatikan pasca penyerangan Gedung WTC bagaimana perasaan gembiranya ummat ini terutama bagi harakah Intifadhah di Palestina… betapa putra-putra bangsa ini (Islam) mampu memberikan pukulan dan pelajaran yang berharga kepada agressor dunia... begitu pula dimana-mana terjadi demontrasi dan luapan kegembiraan seperti yang terjadi di Kuwait yang kemudian disusul amaliyat-amaliyat bersenjata melawan orang-orang Amerika yang menduduki Kuwait... kemenangan partai-partai berbasiskan Islam... intinya dengan menjadikan barat dan sekutunya sebagai target awal melahirkan dan menciptakan kebersamaan antara umat dan mujahidin.
Kedua; Jika tatanan dunia internasional mengalami kehancuran otomatis Negara-negara yang mengekor di belakang tatanan tersebut akan mengalami krisis yang besar. Akan sudah menjadi maklum bahwa Negara manapun baik Arab atau non Arab ada dibawah kendali tatanan dunia internasional ( PBB = Amerika = Zionis Salibis). Dengan kata lain selama tatanan dunia internasional itu tetap eksis maka tatanan Negara-negara yang ada di belakangnya pun tetap eksis…. adapun keinginan atau tuntutan rakyat pada sebuah Negara tidak terlalu berpengaruh ...! Oleh sebab itu para penguasa (Wukala) sangat meyakini dan memahami betapa besar pengaruh dunia internasional dalam melanggengkan kekuasaan mereka, yang sewaktu-waktu kekuasaannya akan lenyap tatkala bantuan dan sokongan dari dunia internasional itu tiada (contoh yang sangat jelas; nasib Karzai pemerintah boneka Amerika, sewaktu-waktu tuannya hengkang dari bumi Afghanistan bisa dipastikan si Karzai pun akan lari terbirit-birit bersama tuannya).
Ketiga : menjadikan mereka (barat dkk.) sebagai target awal juga dapat menyingkap kedok penguasa-penguasa dihadapan kaum muslimin, ternyata terbukti selama ini betapa para penguasa itu merasa berkewajiban untuk menolong dan membela tuan tuan mereka dengan segala bentuk intimidasi bagi siapa saja yang berani mengusik ketentraman tuan-tuan mereka. Dalam marhalah ini kita wajib bersabar dan menahan diri untuk tidak mengadakan pukulan atau serangan kearah budak-budak tersebut, yang kita ingin capai adalah bagaimana ummat ini meyakini dan memahami betul bahwa memang kenyataannya adalah penguasa-penguasa itu adalah budak dan antek musuh kaum muslimin (barat dkk.).
Tatkala para penguasa itu menjarakan, membunuh dan menyiksa putra-putra Islam lantaran terusiknya tuan-tuan mereka, rakyat akan bangkit dan bereaksi yang berujung pada terisolirnya penguasa dari rakyatnya yang menuntut balas atas kezaliman yang dirasakan oleh putra-putra mereka hanya demi keridhoan orang-orang Yahudi dan Nashrani sebagaimana yang terjadi di Palestina dan Afghanistan.
Hasil yang juga dicapai dari kondisi adalah kesiapan ummat untuk sama-sama berkorban menanggung beban perjuangan memerangi kelompok-kelompok kekafiran dengan segala bentuknya. Maka akhirnya yang terjadi adalah bukan sekedar peperangan antara pemuda (kelompok mujahid) dengan penguasa tetapi lebih dari itu peperangan ini adalah peperangan besar antara rakyat (ummat) dan para penguasanya. Kalau saja yang kita jadikan target awal adalah para penguasa maka dapat dipastikan kita akan dapat banyak kerugian dan sangat jauh sekali kita untuk mendapat dukungan dari rakyat hatta para bawaki (istilah Arab bagi orang-orang yang dibayar untuk menangis dan meratapi mayit -pent.).
Keempat : Musuh yang terdiri dari Segitiga sekawan (Yahudi, Inggris dan Amerika) mereka akan berupaya menguasai wilayah (jazirah) secara lansung karena dengan demikian mereka dapat menguasai Minyak Teluk demi selamatnya mereka dari krisis ekonomi yang sudah diambang kehancuran.… Jadi akar permasalahan mereka untuk menguasai wilayah ini bukan karena Saddam Hussen dan senjata kimianya... atau karena penguasa-pengusa Arab sudah tidak tunduk lagi. Sesungguhnya keberadaan mereka di wilayah jazirah ini juga dilandasi oleh aqidah atau keyakinan akan turunnya Tuhan mereka (baca; Dajjal Almasih -pent.). Oleh sebab itu hasil keputusan kongres Senat Amerika untuk menguasai Jazirah beserta ladang-ladang minyaknya mendapat dukungan penuh dari para pemuka agama (gereja). Begitu pula dukungan dari rakyat hatta preman jalanan tidak bermalas-malasan untuk ikut andil demi terpenuhi syahwat mereka dan demi keluarnya negara-negara ini (segitiga sekawan) dari krisis ekonomi.
Seruan untuk kaum muslimin terutama bagi lulusan camp latihan Al-Faruq (Afghanistan) dan para pemuda mujahid agar mengkonsentrasikan diri untuk memberi pukulan dan serangan kepada Amerika, Inggris, Yahudi dan para sekutunya dimana saja mereka berada dan jangan kamu bidikkan senjatamu pada marhalah ini kepada siapapun kecuali mereka …!!
  Adapun pihak-pihak yang menyelisihi kita tapi tidak memerangi kita seperti negera-negara kecil yang hanya ingin menjaga kemaslahatannya saja, hendaklah kita menahan diri untuk tidak menyerang mereka…!! Dan terhadap gerekan-gerakan Islam yang tidak sejalan dengan prinsip kita dan terkadang mereka salah menilai kita bahkan terkadang mereka membesar-besarkan kesalahan kita… janganlah kita sibuk untuk membalas mereka...! Suatu saat mereka akan menjadi penolong-penolong kita tatkala peperangan telah berkobar (Islam vs kufur ).

MENEGAKKAN JIHAD BERSAMA AL QOIDAH.
Bentuk yang telah dan sedang di jalani oleh Organisasi Alqoidah dan Amirnya Syekh Usamah bin Laden terbilang uslub yang paling ‘cantik’ yang pernah dilakukan oleh jamaah jihad pada zaman ini. Coba perhatikan Alqoidah dimata ummat selalu tampil dengan citra yang baik dan selalu menguasai kunci dengan mengangkat tema pembebasan tanah suci (Haramain dan Masjidil Aqsha). Begitu pula strategi mereka dalam menentukan target tak pernah berubah…. Itu semua mereka jalani dengan baik hatta sekarang ketika organisasi ini menjadi organisasi rahasia yang bekerja ‘di bawah tanah’ dengan sistem sel terputus. Ini hasil dari pengamatan saya selama rentang waktu 30 tahun terakhir wAllohu a’lam.  “dan tidaklah kami memberikan kesaksian kecuali apa yang kami ketahui adapun hal yang ghaib kami tidak mengetahuinya (hanya Alloh yang tahu)” QS: 12 :81. “Dan katakanlah : Beramallah kalian, sesungguhnya Alloh, RosulNya dan orang-orang beriman akan melihat amal kalian.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar